jpnn.com, JAKARTA - Bitcoin (BTC) mencetak rekor harga tertinggi baru dengan menyentuh level USD99.000 atau lebih dari Rp1,5 miliar, pada Jumat (22/11).
Kenaikan ini membawa kapitalisasi pasar Bitcoin menjadi di atas US$1,9 triliun, dengan volume perdagangan harian mencapai USD52 miliar.
BACA JUGA: Harga Bitcoin Terus Melambung Kalahkan Perak
Lonjakan harga Bitcoin mencerminkan momentum bullish yang terus berlanjut sejak awal bulan, meski ketika mayoritas altcoin mengalami penurunan.
Adapun salah satu pendorong utama kenaikan Bitcoin adalah laporan mengenai Trump Media and Technology Group yang sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan perdagangan kripto Bakkt.
BACA JUGA: Bappebti Perpanjang Waktu Pendaftaran PFAK, CEO Indodax Bereaksi Begini
CEO INDODAX, Oscar Darmawan memberikan pandangan tentang momentum tersebut.
“Ketika kita melihat berita seperti Trump Media yang berniat mengakuisisi Bakkt dan pertemuan dengan Brian Amstrong, ini bukan hanya tentang ekspansi bisnis. Ini adalah langkah strategis yang memperkuat Bitcoin sebagai pilar utama di ekosistem ekonomi digital global. Kombinasi ini memberikan kejelasan arah yang sangat signifikan terhadap masa depan industri,” ujar Oscar.
BACA JUGA: Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
Terkait ETF Bitcoin, Oscar menekankan pentingnya integrasi antara sektor keuangan tradisional dan aset digital.
“ETF Bitcoin dari BlackRock menjadi tonggak sejarah yang menunjukkan bahwa lembaga-lembaga besar semakin meyakinkan bahwa Bitcoin lebih dari sekadar aset digital, tetapi juga alat diversifikasi portofolio jangka panjang,” tambahnya.
Oscar juga mengatakan kemenangan Trump di pemilu AS 2024 membawa dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar perubahan regulasi.
“Kebijakan pro-kripto yang dijanjikan Trump menciptakan harapan bahwa Bitcoin dapat bertransisi menjadi aset strategis, bahkan mungkin sebagai cadangan nasional. Ini adalah langkah revolusioner yang menunjukkan pengakuan terhadap nilai intrinsik Bitcoin dalam konteks ekonomi global,” jelasnya.
Di tengah dominasi Bitcoin, Oscar juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi altcoin.
“Penurunan pada Ether dan altcoin lainnya memperlihatkan bahwa investor saat ini lebih cenderung memilih Bitcoin sebagai aset utama. Ini adalah refleksi dari kepercayaan pada Bitcoin yang terus meningkat di tengah ketidakpastian pasar,” ungkapnya.
Dengan momentum ini, INDODAX berkomitmen untuk terus mendorong adopsi Bitcoin di Indonesia.
“Kami tidak hanya melihat rekor harga ini sebagai pencapaian, tetapi juga sebagai peluang untuk mengedukasi pasar tentang pentingnya memiliki akses yang aman dan transparan ke aset digital. Melalui langkah ini, kami ingin menjadikan INDODAX sebagai gerbang utama investasi kripto di Indonesia,” seru Oscar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada