Harga Bitcoin Tembus Rp1,7 Miliar, CEO Indodax Ingatkan Hal ini

Selasa, 17 Desember 2024 – 22:00 WIB
Ilustrasi bitcoin. Foto: Philippe Lopez/AFP

jpnn.com, JAKARTA - Bitcoin (BTC) mencatatkan rekor tertinggi menembus angka di atas $107.000 atau sekitar Rp1,7 Miliar.

Kenaikan ini dipicu oleh perdagangan whale dan bergabungnya MicroStrategy ke dalam indeks Nasdaq 100 sebagai industri teknologi memperkuat sentimen bullish.

BACA JUGA: Fasset dan Indosat Hadirkan Hadiah Bitcoin untuk Para Investor

Selain itu, adanya data makroekonomi AS yang positif seperti kenaikan inflasi sebesar 2,7% memperkuat sentimen ini.

Ditambah lagi, analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa yang terus menurun, mencerminkan tekanan jual yang rendah dan minat yang meningkat terhadap aset crypto.

BACA JUGA: Jamkrindo Kanwil Denpasar Menjamin 243.109 UMKM Senilai Rp 17,3 Triliun

Dengan kondisi makroekonomi yang mendukung dan partisipasi institusional yang semakin meningkat, kenaikan harga Bitcoin dapat diperkirakan berlanjut dalam waktu dekat.

CEO INDODAX, Oscar Darmawan menyatakan pencapaian Bitcoin ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan pasar terhadap aset digital di tengah dukungan dari pemain institusional besar seperti MicroStrategy.

BACA JUGA: Soal Dihack, Penanganan Indodax Dinilai Lebih Cepat dari Kripto Exchanges Lain

"Masuknya MicroStrategy ke Nasdaq 100 memberikan validasi tambahan terhadap peran Bitcoin sebagai aset investasi yang semakin diterima secara global," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan lonjakan harga Bitcoin didorong oleh penurunan tekanan jual di pasar.

"Analisis on-chain menunjukkan cadangan devisa Bitcoin di bursa terus menurun. Hal ini menandakan banyak investor yang memilih menyimpan aset mereka, yang menjadi pendorong utama dalam reli harga saat ini," jelas Oscar.

Menurutnya, indikator Fear and Greed Index yang berada di angka 80 menunjukkan dominasi sentimen optimisme.

"Namun, sentimen ini harus diimbangi dengan kewaspadaan, mengingat volatilitas pasar kripto yang tinggi dapat membawa risiko bagi investor," tambahnya.

Oscar juga menyoroti peran data makroekonomi AS, seperti inflasi, dalam mendukung tren positif ini.

"Inflasi yang terkendali dan kebijakan moneter yang stabil memberikan pondasi bagi Bitcoin untuk terus menarik minat dari berbagai kalangan, termasuk investor institusional," kata Oscar.

Di sisi lain, Oscar mengingatkan investor untuk tidak terbawa euforia semata.

"Meskipun tren makroekonomi mendukung, investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi," serunya.

Terakhir, Oscar menegaskan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi.

"Jangan hanya terpaku pada Bitcoin. Ada banyak aset digital lain yang memiliki potensi besar, dan memahami fundamentalnya adalah kunci untuk mengambil keputusan investasi yang tepat," tutupnya.

Dengan kondisi pasar yang positif dan dukungan dari berbagai faktor, Oscar optimis tren bullish ini akan terus berlanjut, meskipun ia tetap mengingatkan perlunya manajemen risiko yang baik dalam menghadapi dinamika pasar kripto.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler