jpnn.com, SURABAYA - Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim Sukoco mengungkapkan, harga cabai di tingkat petani mengalami kenaikan drastis selama sepekan terakhir.
Saat ini, rata-rata harga cabai kualitas super di tingkat petani Rp 38 ribu–Rp 40 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit di Papua Barat Turun jadi Rp 70 Ribu
Padahal, pada minggu lalu harga cabai masih di bawah Rp 30 ribu per kg.
Pada momen Natal dan tahun baru terjadi kenaikan permintaan hingga 20 persen.
BACA JUGA: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai Merangkak Naik
”Ternyata, suplai tidak bisa mengimbangi kenaikan tersebut sehingga berdampak pada kenaikan harga,” kata Sukoco, Selasa (26/12).
Suplai malah tercatat menurun sekitar 30 persen. Penurunan tersebut disebabkan serangan hama pada tanaman cabai. Serangan kian meningkat ketika intensitas hujan tinggi.
BACA JUGA: Harga Cabai Rawit Naik Drastis, yang Lain Juga
Apalagi, panen pada November–Desember merupakan hasil penanaman pada Agustus–September lalu.
”Tanamannya juga sudah tidak banyak,” tambah Sukoco.
Sedangkan penanaman pada November–Desember baru bisa dipanen pada Februari–Maret 2018.
”Mudah-mudahan setelah tahun baru permintaan kembali normal,” lanjut Sukoco.
Dengan demikian, tekanan terhadap harga bisa berkurang. Namun, kunci utama stabilitas harga ialah iklim.
”Kalau kondisi iklim bagus, produksi masih aman,” ujar Sukoco.
Saat ini, hampir seluruh wilayah memasuki musim panen.
Namun, ada sebagian yang terkena serangan hama seperti di Kediri, Blitar, dan Malang.
Sementara itu, harga cabai merah besar cenderung stabil. Saat ini, rata-rata harga cabai merah besar untuk kualitas super Rp 18 ribu per kg.
”Ada yang terkena hama, tapi tidak sebanyak rawit merah,” tutur Sukoco.
Selain itu, penyerapan industri terhadap cabai merah besar sejak sepuluh hari terakhir berkurang. Jadi, seluruh hasil panen lari ke pasar. (res/c17/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Cabai dan Bawang Merah Sudah Mulai Naik
Redaktur & Reporter : Ragil