jpnn.com, CIREBON - Meski harga sejumlah sayuran terutama untuk komoditi cabai dan bawang mulai menampakan penurunan, tapi masih belum terlalu signifikan. Berdasarkan pantauan Radar di sejumlah pasar tradisional, harga cabai merah yang sempat berada di angka Rp40 ribu/kg kini Rp25 ribu/kg, bawang merah yang terakhir di Rp30 ribu/kg, kini Rp15 ribu/kg.
Stabilanya kedua komoditi itu, nampaknya belum berlaku bagi cabai rawit hijau dan cabai rawit merah. Kepada Radar, pedagang sayuran di Pasar Pasalaran Weru, Plered, Khodijah menyampaikan, harga cabai rawit hijau masih dibanderol Rp50 ribu/kg, sedangkan cabai rawit merah Rp80 ribu/kg.
BACA JUGA: Cabai Rawit Diperkirakan Masih Mahal Hingga Lebaran
"Sayuran lagi stabil, yang masih mahal itu rawit. Apalagi rawit merah udah harganya mahal, nyarinya juga susah," ungkapnya kepada Radar, Minggu (26/3).
Menurutnya, kesulitan mendapatkan rawit merah lantaran para pedagang tak sanggup untuk belanja. Apalagi saat ini, tingkat penjualan cabai rawit tengah menurun.
BACA JUGA: Tiga Bulan, Belasan Nyawa Melayang di Rel KA Cirebon
"Takut nggak laku, jadi kebanyakan stoknya yang cabai merah dan rawit hijau," terang perempuan berkerudung ini.
Dia memprediksi, mahalnya harga cabai akan terus berlanjut hingga puasa dan Idul Fitri mendatang. Hal itu karena cuaca saat ini masih kurang mendukung terhadap hasil produksi dan panen cabai.
BACA JUGA: Pipis di Pinggir Kali, Bocah Umur 2 Tahun Terpeleset
"Kalau musim hujan memang mahal. Baru ngembang (berbunga, red) saja sudah banyak yang busuk," tuturnya.
Di tempat terpisah, pedagang sayuran di Pasar Sumber, Oman Sulaiman juga mengaku demikian. Meskipun harga cabai rawit masih merajai, namun untuk jenis sayuran lain terbilang stabil. Harga yang masih stabil ialah wortel Rp10 ribu/kg, tomat Rp5 ribu/kg, kacang panjang Rp12 ribu/kg, bawang putih Rp38 ribu/kg.
"Yang lain stabil, kecuali rawit. Kita sih pengennya segera turun, karena dagangannya jadi sepi kalau mahal," beber Oman. (via)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Stok Cabai Melimpah, Harga Berangsur Turun
Redaktur & Reporter : Adil