jpnn.com, JAKARTA - Harga cabai diperkirakan akan terus menurun hingga beberapa bulan ke depan.
Hal itu lantaran mulai melimpahnya pasokan hasil panen di beberapa wilayah.
BACA JUGA: Menteri Amran Ingat saat Telur Satu Dibagi Lima
Berdasarkan data Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, prognosa Maret 2017, cabai rawit merah mengalami surplus sebesar 6.993 ton dengan ketersediaan cabai rawit sebesar 75.465 ton dan kebutuhan 68.472 ton.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sudjono menyebutkan peningkatan pasokan ke pasar induk turut dipengaruhi kondisi iklim yang semakin membaik.
BACA JUGA: Pengamat Seolah Tak Peduli saat Cabai dan Gabah Turun
Selain itu Bareksrim Polri juga menemukan adanya permainan harga cabai rawit merah oleh sejumlah pengepul besar.
“Dengan adanya (tindakan) dari Bareskrim kemarin pada awal Maret dengan penetapan tersangka, ternyata pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati membaik,” ujar Spudnik.
BACA JUGA: Serap Gabah Petani, Bulog Siapkan Dana Tak Terbatas
Peningkatan pasokan cabai juga ditandai dengan menurunnya harga cabai di tingkat petani.
Di sejumlah sentra produksi di pulau Jawa, seperti Magelang, Kediri, Sleman, dan Temanggung, harga cabai rawit merah tingkat petani turun hingga mencapai Rp 40.000 per kg.
Penurunan harga di tingkat petani turut berpengaruh terhadap harga cabai di tingkat pasar. Harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mulai menunjukkan penurunan. Staf Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramat Jati, Suminto menyebutkan harga cabai rawit merah yang pada 12 maret 2017 masih di kisaran harga Rp 90.000, kini terpantau turun menjadi Rp71.000 per kg.
Suminto bahkan memperkirakan penurunan harga belum mencapai titik terendah. Apalagi sejumlah daerah penghasil cabai baru memasuki musim panen.
“Bahkan hari raya Idul Fitri, kenaikan harga cabai diperkirakan tidak akan naik secara signifikan,” tambah Suminto.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid panen cabai yang terjadi saat ini masih sebagian kecil dari sentra-sentra penanam cabai yang ada di Indonesia. Itu pun sudah mampu menurunkan harga cabai rawit merah dari sekitar Rp 130.000/kg menjadi Rp 80.000/kg.
"Cabai rawit merah sudah mulai panen. Yang sudah mulai panen itu Blitar, Kediri, Jember, kemudian Jawa Barat sebagian wilayah juga sudah, belum lagi Probolinggo dan wilayah lainnya. Sebenarnya di akhir Februari itu yang panen hanya 30 persen, jadi akan terus murah," ucap Hamid.
Sependapat dengan Hamid, Ketua Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin menambahkan, sejumlah daerah penghasil cabai memang sudah memasuki musim panen. Panen raya sedang berlangsung, di antaranya di Banyuwangi, Malang, Nganjuk, dan Gresik.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedatangan Menteri Amran Diyakini Bawa Kemajuan
Redaktur & Reporter : Budi