SURABAYA- Setelah bawang putih, kini giliran harga cabai melonjak. Iklim yang tidak mendukung pada Januari-Februari membuat produksi menurun, sehingga suplai ke pasaran seret. Karena itu harganya terpicu meningkat. Saat ini harga cabai rawit di pasaran sekitar Rp 40.000-45.000 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan mengatakan produksi cabai pada Januari-Februari tidak bisa maksimal. Apalagi, tanaman cabai rentan terhadap hujan, sehingga cepat membusuk. "Itu berimbas pada kenaikan harga cabai. Saat ini harga cabai rawit Rp 40.000 per kg, sedangkan cabai merah besar dan keriting sekitar Rp 18.000 per kg. Normalnya, harga cabai sekitar Rp 6.000-7.000 per kg," katanya Minggu (24/3).
Budi mengatakan, sebenarnya produksi cabai lokal Jatim kalau untuk konsumsi sendiri berlebih. Karena itu, sebagian besar produksi cabai dikirim ke luar daerah, seperti Jateng, Jabar, Kalimantan dan Sulawesi. "Selain dikirim ke daerah lain, pada bulan-bulan seperti sekarang ini ada peningkatan konsumsi cabai, sehingga produksi yang ada tidak mampu menutupi kebutuhan konsumen," tandas dia.
Tercatat produksi cabai sepanjang Januari-Maret sebanyak 14.600 ton. Dari total produksi itu, 13.200 ton di antaranya dikirim ke luar daerah. sedangkan, sisanya 1.400 ton untuk konsumsi masyarakat Jatim. Sementara areal tanam cabai tersebar di Lumajang, Blitar, Kediri, Malang, Bondowoso dan Banyuwangi.
Oleh karena faktor iklim, Budi meyakini, sejalan dengan berakhirnya musim penghujan dapat meningkatkan produksi cabai. "Kami harapkan mulai bulan depan produksi cabai kembali normal, sehingga dapat menyuplai kebutuhan masyarakat. Ditambah, April, Mei dan Juni memasuki musim panen," terang dia.
Dia melanjutkan, kenaikan cabai dinilai wajar ketika cuaca sedang tidak mendukung. Apalagi di tengah kenaikan harga cabai, harga beberapa komoditas lain malah turun, misalnya telur. "Yang kami khawatirkan setelah musim panen nanti, cabai melimpah sehingga harga turun drastis. Tentu para petani teriak. Selain itu dampak lain berupa deflasi, seperti terjadi pada tahun lalu," ungkapnya.
Terkait harga bawang putih, Budi menambahkan, berangsur-angsur turun. "Memang, harga tidak bisa serta merta turun setelah pasokan bertambah, karena ada harga keseimbangan. Ketika pedagang terlanjur membeli dengan harga mahal, tentu ia tidak bisa langsung menjual dengan harga murah. Nah kondisi ini akan berlangsung selama 1-2 pekan," ucapnya. Saat ini harga bawang putih paling murah dihargai Rp 30.000 per kg. sebelumnya harga sempat melangit hingga menyentuh Rp 70.000 per kg. (res)
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan mengatakan produksi cabai pada Januari-Februari tidak bisa maksimal. Apalagi, tanaman cabai rentan terhadap hujan, sehingga cepat membusuk. "Itu berimbas pada kenaikan harga cabai. Saat ini harga cabai rawit Rp 40.000 per kg, sedangkan cabai merah besar dan keriting sekitar Rp 18.000 per kg. Normalnya, harga cabai sekitar Rp 6.000-7.000 per kg," katanya Minggu (24/3).
Budi mengatakan, sebenarnya produksi cabai lokal Jatim kalau untuk konsumsi sendiri berlebih. Karena itu, sebagian besar produksi cabai dikirim ke luar daerah, seperti Jateng, Jabar, Kalimantan dan Sulawesi. "Selain dikirim ke daerah lain, pada bulan-bulan seperti sekarang ini ada peningkatan konsumsi cabai, sehingga produksi yang ada tidak mampu menutupi kebutuhan konsumen," tandas dia.
Tercatat produksi cabai sepanjang Januari-Maret sebanyak 14.600 ton. Dari total produksi itu, 13.200 ton di antaranya dikirim ke luar daerah. sedangkan, sisanya 1.400 ton untuk konsumsi masyarakat Jatim. Sementara areal tanam cabai tersebar di Lumajang, Blitar, Kediri, Malang, Bondowoso dan Banyuwangi.
Oleh karena faktor iklim, Budi meyakini, sejalan dengan berakhirnya musim penghujan dapat meningkatkan produksi cabai. "Kami harapkan mulai bulan depan produksi cabai kembali normal, sehingga dapat menyuplai kebutuhan masyarakat. Ditambah, April, Mei dan Juni memasuki musim panen," terang dia.
Dia melanjutkan, kenaikan cabai dinilai wajar ketika cuaca sedang tidak mendukung. Apalagi di tengah kenaikan harga cabai, harga beberapa komoditas lain malah turun, misalnya telur. "Yang kami khawatirkan setelah musim panen nanti, cabai melimpah sehingga harga turun drastis. Tentu para petani teriak. Selain itu dampak lain berupa deflasi, seperti terjadi pada tahun lalu," ungkapnya.
Terkait harga bawang putih, Budi menambahkan, berangsur-angsur turun. "Memang, harga tidak bisa serta merta turun setelah pasokan bertambah, karena ada harga keseimbangan. Ketika pedagang terlanjur membeli dengan harga mahal, tentu ia tidak bisa langsung menjual dengan harga murah. Nah kondisi ini akan berlangsung selama 1-2 pekan," ucapnya. Saat ini harga bawang putih paling murah dihargai Rp 30.000 per kg. sebelumnya harga sempat melangit hingga menyentuh Rp 70.000 per kg. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stok Cabai Menipis karena Telat Panen
Redaktur : Tim Redaksi