Harga Cabai Naik Duluan

Tembus Rp 25 Ribu per Kg

Rabu, 14 Maret 2012 – 01:09 WIB

BOGOR - Beberapa hari ini, hampir semua harga bahan kebutuhan pokok di pasar melonjak. Sedangkan gaji suaminya stagnan. Akibatnya, para ibu harus berusaha memutar otak agar keluarganya tetap bisa makan.

Ya, itulah pil pahit yang harus diterima masyarakat atas rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi April mendatang. Belum juga kenaikan BBM ditetapkan, harga bahan kebutuhan pokok serta barang-barang rumah tangga sudah merangkak naik sejak sebulan lalu.

Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Jambu Dua, Kota Bogor, Selasa (13/3), hampir semua komoditas pertanian naik drastic. Terutama sayur dan buah. Kenaikan paling mencolok terjadi pada cabai merah yang menembus Rp 25 ribu per kilogram. Padahal, harga normalnya hanya Rp 10 ribu per kilogram.
    
Tak hanya itu, tomat yang biasanya Rp 5 ribu per kilogram pun menanjak drastis menjadi Rp 15 ribu per kilogram. Hal sama terjadi pada telur dan bahan pokok lainnya. Pada jenis buah, jambu air yang normalnya Rp 5 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu. Begitu pun dengan mangga manis yang naik menjadi Rp 16 ribu per kilogram dari awalnya Rp 8 ribu.

Samsidar, pengusaha rumah makan Padang di kawasan Tajur mengaku kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Pasalnya, banderol masakannya tak bisa dinaikkan. Sebab, itu akan berdampak pada penurunan omzet.

"Harga bahan pokok naik, tapi kita tidak bisa naikkan harga dagangan. Nanti pelanggan berkurang," ungkapnya.

Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Bogor, Yus Ruswandi meminta Pemkot Bogor segera mencari solusi. Di antaranya, dengan menggelar operasi pasar guna menstabilkan harga.

"Saya kira naiknya harga kebutuhan pokok dampak dari rencana naiknya BBM. Padahal, kebijakan itu masih digodok di DPR. Jadi, hal ini harus disikapi serius pemkot. Menurut say perlu diadakan operasi pasar," pungkas politisi Partai Golkar itu. (nad/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR dan Pemerintah Sepakat Asumsi Ekonomi Makro


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler