Harga Cabai Sudah Tidak Pedas Lagi Hingga Ramadan

Jumat, 31 Maret 2017 – 11:01 WIB
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setelah mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2017 yaitu harga per kilo cabai rawit merah mencapai Rp.150.000/kg dari harga normal di kisaran 40.000-50.000/kg, perlahan namun pasti harga beranjak turun.

Dari data pantauan di beberapa daerah per 30 maret 2017, di wilayah Jawa Barat, Cianjur, Kabupaten Bandung dan Bandung harga cabai berada di kisaran 45.000/kg, sedangkan seminggu sebelumnya harga cabai rawit merah di ketiga daerah tersebut masih di harga 70.000/kg. Hal yang sama juga dialami oleh wilayah Jawa Tengah, Semarang, Sukoharjo yang turun hingga 50.000/kg dari sebelumnya 70.000/kg.

BACA JUGA: Mentan: Tahun Depan Tikusnya yang Masuk ke Singapura

Di Jawa Timur, Malang, Magetan, Tuban dan Lamongan harga ada di kisaran 45.000/kg hingga 50.000/kg. Hal yang sama juga dialami wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera harga cabai bergerak turun ke harga normal di tingkat produsen.

Meroketnya harga cabai hingga awal 2017 tidak terlepas dari anomali cuaca yang berdampak produksi dan supply. Hal ini sudah pernah disampaikan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. "Melambungnya harga cabai disebabkan faktor alam, intensitas hujan yang tinggi sehingga petani tidak dianjurkan untuk memanen di musim hujan karena akan berdampak langsung terhadap kualitas cabe yaitu akan mengalami proses pembusukan yang lebih cepat,” katanya.

BACA JUGA: Mentan: Mau Menderita Kemudian atau Sukses Kemudian?

Untuk menstabilkan harga cabai terkait minimnya pasokan di musim hujan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian melancarkan program pembagian gratis 10 juta bibit cabai ke masyarakat. pembagian gratis ke masyarakat langsung, maupun melalui organisasi kewanitaan, dan Kelompok Wanita Tani (KWT).

Tujuan program ini adalah ajakan ke masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk budidaya cabai ataupun budidaya dengan polybag untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Selain program pembagian bibit gratis, Kementerian Pertanian juga sedang menyiapkan program pola tanam cabai per wilayah. Tujuannya adalah daerah yang surplus akan mensuplai daerah yang defisit.

BACA JUGA: Tenang, Stok Beras Jelang Ramadan Aman

Sebagai gambaran umum tingginya harga cabai hanya bersifat temporary, itu pun hanya untuk cabai rawit merah. Dari segi produksi, stok cabai baik rawit maupun besar mampu memenuhi kebutuhan secara nasional. “Secara nasional produksi cabai saat ini aman,” ujar Amran.

Salah satu indikasinya tidak ada impor cabai di tahun 2016. Selain itu memasuki masa panen di beberapa sentra di bulan Maret 2017, luas panen cabai 35.611 ha, produksi mencapai 75.465 ton, dengan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 68.472 ton. Sedangkan perkiraan panen di bulan April dengan luas 37.922 ha, produksi diprediksi capai 79.170 ton, dan asumsi kebutuhan konsumsi sebesar 70.446 ton.

Memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri jaminan ketersedian pangan kembali ditegaskan Mentan, dalam rapat bersama Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan Asosiasi Pangan di Ruang Pola, Kementerian Pertanian, bahwa pemerintah menjamin stok bahan pangan pokok aman hingga lebaran.

Jaminan ketersediaan stok cabai aman merujuk pada capaian panen di bulat maret, sehingga musim panen di juni 2017 dapat diperkiraan luas panen 42.767 Ha akan menghasilkan 84.133 ton sedangkan konsumsi sebesar 75.070 ton. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merasa Dibohongi, Mentan Kecewa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler