jpnn.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa mengatakan perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,97 triliun pada 2021.
Menurut dia, kenaikan tersebut ditopang pendapatan perseroan yang meningkat dari Rp 18,81 triliun pada 2020 menjadi Rp 24,32 triliun pada 2021.
BACA JUGA: Soal Kebijakan DMO dan DPO CPO, Astra Agro: Kami Pasti Dukung
Santosa menergaskan laba bersih naik 29,3 persen pada 2021.
"Peningkatan itu disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO sebesar 32,2 persen menjadi Rp 11.294 per kilogram dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 8.545 per kilogram,” lanjut Santosa dalam dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Selasa (13/4).
BACA JUGA: Astra Agro Lestari Berkomitmen Wujudkan Zero Carbon Sebelum 2060
Selain itu, kata Santora, harga jual rata-rata kernel juga mengalami peningkatan sebesar 67,4 persen dari Rp 4.365 per kilogram pada 2020 menjadi Rp 7.305 per kilogram pada 2021.
Lebih lanjut, Satosa menyebut meski pada 2021 lalu penuh tantangan, PT Astra Agro Lestari Tbk tetap menunjukkan kinerja positif.
BACA JUGA: Astra Agro Lestari Guyur Dividen Rp 902,7 Miliar
Astra Agro pun mengalami peningkatan produksi tandan buah segar (TBS).
Santosa menilai peningkatan produksi TBS salah satunya berkat program kemitraan yang dijalankan perseroan.
"Program kemitraan Perseroan telah berjalan dengan sangat baik di tahun 2021,” kata Santosa.
Selain itu, dampak positif juga terlihat dari peningkatan TBS pihak ketiga yang mengalami kenaikan sebesar 25,6 persen menjadi 3,27 juta ton dibandingkan pada 2020 sebesar 2,61 juta ton.
Produksi CPO pun mengalami peningkatan sepanjang 2021 lalu.
Astra Agro memproduksi total sebesar 1,47 juta ton CPO, atau meningkat sebesar 3,1 persen dibandingkan produksi CPO Perseroan di tahun sebelumnya.
"Penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 5,6 persen, dari 2,03 juta ton pada 2020 menjadi 1,91 juta ton pada 2021, tetapi laba bersih berhasil dicatatkan sebesar Rp 1.97 triliun," ucap Santosa. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul