jpnn.com, TUBAN - Jelang ramadan, daging dan telur di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, melonjak hingga Rp 10.000 per kilogram.
Kondisi ini membuat omzet pedagang menurun, lantaran sepi pembeli. Salah satunya seperti terpantau di Pasar Baru Tuban, Jawa Timur.
BACA JUGA: Ketahui 5 Kesalahan Saat Memasak Ayam
Sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan dari harga sebelumnya.
BACA JUGA : Kebutuhan Daging Sapi Tembus 2.352 Ton
BACA JUGA: Harga Daging Sapi dan Ayam Melonjak Sepekan Ini
Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas daging dan telur ayam. Jika sebelumnya telur ayam dijual Rp 20.000 sampai per kilogram, kini melonjak hingga Rp 23.500 per kilogram.
Sementara, daging ayam kampung naik dari Rp 60.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram, daging ayam potong kini Rp 30.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 32.000 per kilogram.
BACA JUGA: Harga Telur dan Daging Sapi Naik
Lalu, daging ayam broiler atau keras, naik Rp3.000 per kilogram, menjadi Rp35.000. Sedangkan harga daging sapi naik Rp 10.000 dari Rp 100.000 per kilogram menjadi Rp 110.000 per kilogram.
BACA JUGA : Optimisme Kebijakan Swasembada Daging Sapi Nasional
Pedagang ayam, Sukartini, mengatakan, kenaikan harga yang terjadi sejak tiga hari terakhir ini membuat aktivitas jual beli di pasar tradisional setempat menurun. Omzet penjualan para pedagang menurun hingga 50 persen.
"Jika biasanya sehari menghabiskan 50 kilogram daging maupun telur, kini hanya bisa laku 25 kilogram saja," jelas Sukartini.
BACA JUGA : Harga Cabai, Daging Ayam dan Bawang Melonjak Naik
Kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok, ini diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga memasuki bulan suci ramadan.
Para pedagang berharap, pihak terkait segera turun tangan mengontrol harga pasar komoditas bahan pokok dipasaran sehingga harga kembali normal. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Tahun, Stok Daging dan Ayam Aman
Redaktur & Reporter : Natalia