Harga Daging Sapi Bertahan Sejak Lebaran

Senin, 04 Februari 2013 – 07:17 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengimpor Daging Sapi Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengungkapkan, harga daging Indonesia yang bertahan di level tinggi selama enam bulan terakhir merupakan suatu sejarah.

"Biasanya kan setelah Lebaran sudah kembali turun," katanya, Minggu (3/2). Masalah utama harga daging yang enggan turun adalah minimnya pasokan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan kebutuhan.

Kebutuhan daging sapi di Indonesia, lanjut Thomas, sangat dinamis. Dinamisnya kebutuhan daging itu membuat pemerintah salah langkah dalam menyusun rencana swasembada.

"Ada dua kepentingan di sini. Di satu sisi ingin mengejar target swasembada, di sisi lain kepentingan stabilisasi harga. Jangan sampai salah perhitungan," jelasnya.

Dia membandingkan dengan perhitungan konsumsi beras. Konsumsi beras, kata dia, mulai stabil. Konsumsi beras sekitar 120 kg per kapita per tahun dan akan turun seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Itu berbeda dengan kebutuhan daging yang akan terus naik seiring dengan perkembangan perekonomian.

Menurut data Aspidi, kebutuhan daging sapi pada 2011 mencapai 1,9 kg per kapita per tahun. Sementara itu, tahun lalu kebutuhannya mencapai 2,2 kg per kapita per tahun. "Bukan hal yang tidak mungkin jika kebutuhan kita naik hingga 7 kg per kapita per tahun," terangnya. (uma/c6/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisman Beri Devisa USD 9,1 Miliar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler