Harga Daging Sapi di Daerah Ini Tembus Rp 130 Ribu per Kilogram

Senin, 13 Juli 2015 – 06:38 WIB

jpnn.com - KESAMBI - Mendekati Lebaran, harga daging di pasar tradisional Kota Cirebon terus merangkak naik. Baik daging sapi maupun daging sapi, kini harganya sudah menembus Rp 130 ribu per kilogram.

Pedagang daging di Pasar Kanoman, Yeti (35) mengatakan, di awal Ramadan, harga daging sapi masih Rp95 ribu. Namun kini, daging sapi sudah Rp120 ribu per kilogram. Tidak hanya itu, harga daging kambing yang semula Rp110ribu/kg menjadi Rp130ribu.

BACA JUGA: Pelayanan Pembayaran di Loket Lelet, Perparah Kemacetan Cipali

“Kenaikan harga ini sudah biasa menjelang lebaran Idul Fitri,” kata Yeti dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com), Minggu (12/7).

Dia mengatakan, hampir rata-rata harga makanan dan bahan pokok lainnya pun mengalami kenaikan. Artinya, kenaikan itu tidak hanya pada daging sapi dan kambing.

BACA JUGA: Mensos: Cadangan Beras di Daerah Terdampak Erupsi Gunung Raung Aman

Salah satu pembeli daging ayam, Nuryati mengatakan, harga daging ayam mengalami kenaikan dari yang semula Rp30ribu/kg kini naik menjadi Rp32 ribu, Harga telor pun juga naik sebelumnya Rp19ribu/kg naik menjadi Rp22ribu/kg.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan sejumlah harga naik sangat bervariatif, untuk daging ayam boiler berkisar antara Rp 32ribu – Rp34ribu. Daging ayam kampung Rp 40 ribu - Rp 55 ribu, daging sapi Rp 95 ribu hingga Rp 120 ribu dan daging kambing Rp. 110 ribu - Rp 130 ribu.
 
Kenaikan tersebut diakui, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Kota Cirebon, Syarif. Dia mengatakan, kenaikan yang paling signifikan adalah daging kambing. Sementara daging sapi berkisar Rp 110 ribu - 120ribu. Sedangkan, untuk daging ayam boiler Rp 32 ribu dari yang sebelumnya Rp30 ribu.

BACA JUGA: Gunung Raung Meraung Keras, Getarkan Kaca Rumah

“Kenaikan yang signifikan dirasakan sejak H-7 menjelang lebaran setelah kami sidak di Pasar Kanoman, Pasar Pagi dan Kramat,” ucapnya.

Sementara Pedagang Sembako, Ratih (36) mengungkapkan, memasuki Ramadan ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap omzet penjualannya. Dikatakannya, jumlah pembeli sama seperti di hari-hari biasa, meski harga pangan mengalami kenaikan kebutuhan pokok sekitar Rp500 hingga 10 Ribu.

“Biasa saja mas, naik juga cuma sedikit. Tapi Alhamdulillah masih banyak yang beli,” tuturnya.(sm/ris/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Anak dan Ibu Tiri yang Rebutan Warisan Rp 2 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler