CIBINONG---Sebulan terakhir, harga danging sapi cenderung naik. Namun, di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bogor, harga daging sapi turun hingga Rp5.000. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Bogor, per Februari, dipatok Rp85.000. Padahal, sebelumnya harga daging sapi menembus Rp90.000.
“Kenaikan harga daging sapi itu karena kurang pasokan, sedangkan permintaannya sangat tinggi. Minggu ini di beberapa pasar harganya turun hingga 5,55 persen atau sekitar Rp5.000,” kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri , Irawadi Sukisman, Sabtu (9/2).
Namun, harga tersebut belum aman. Ia memprediksi harga danging sapi akan naik lagi. Menurut dia, Kabupaten Bogor merupakan konsumen sapi terbanyak. Sementara pasokan daging sapi masih di dominasi di luar Jawa Barat. “Kenaikan harga lebih disebabkan karena kurangnya pasokan,“ tambahnya.
Selain daging sapi, di awal Februari ini beberapa komoditi juga turun. Di antaranya daging ayam turun sebesar Rp4000. Sebelumnya harganya Rp20.000 per kg, menjadi Rp28.000 per kg.
Selain itu, beras IR 64 (kelas III) pada minggu pertama bulan Februari sebesar Rp7800 per kg, harga pada minggu sebelumnya sebesar Rp7800, mengalami penurunan sebesar 5.12 persen.
Penurunan harga komoditi beras dikarenakan di beberapa daerah Jawa Tengah sudah mulai menginjak musim panen seperti Demak dan Brebes. Sedangkan penurunan harga komoditi telur dan daging ayam lebih dikarenakan stabilnya kembali produksi telur dan daging pasca tingginya curah hujan pada minggu lalu.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cibinong Rizki Darmawan menuturkan bahwa penjualan daging sapi menurun. Dalam sehari, biasanya dia menjual dua kuintal daging. Namun saat ini ia hanya mampu satu kwintal saja.
“Kami mewakili para pedagang daging sapi di Kabupaten Bogor, mengharapkan adanya tindakan dari pemerintah agar harga daging dapat ditekan ke harga normal,” katanya. (cr3)
“Kenaikan harga daging sapi itu karena kurang pasokan, sedangkan permintaannya sangat tinggi. Minggu ini di beberapa pasar harganya turun hingga 5,55 persen atau sekitar Rp5.000,” kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri , Irawadi Sukisman, Sabtu (9/2).
Namun, harga tersebut belum aman. Ia memprediksi harga danging sapi akan naik lagi. Menurut dia, Kabupaten Bogor merupakan konsumen sapi terbanyak. Sementara pasokan daging sapi masih di dominasi di luar Jawa Barat. “Kenaikan harga lebih disebabkan karena kurangnya pasokan,“ tambahnya.
Selain daging sapi, di awal Februari ini beberapa komoditi juga turun. Di antaranya daging ayam turun sebesar Rp4000. Sebelumnya harganya Rp20.000 per kg, menjadi Rp28.000 per kg.
Selain itu, beras IR 64 (kelas III) pada minggu pertama bulan Februari sebesar Rp7800 per kg, harga pada minggu sebelumnya sebesar Rp7800, mengalami penurunan sebesar 5.12 persen.
Penurunan harga komoditi beras dikarenakan di beberapa daerah Jawa Tengah sudah mulai menginjak musim panen seperti Demak dan Brebes. Sedangkan penurunan harga komoditi telur dan daging ayam lebih dikarenakan stabilnya kembali produksi telur dan daging pasca tingginya curah hujan pada minggu lalu.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cibinong Rizki Darmawan menuturkan bahwa penjualan daging sapi menurun. Dalam sehari, biasanya dia menjual dua kuintal daging. Namun saat ini ia hanya mampu satu kwintal saja.
“Kami mewakili para pedagang daging sapi di Kabupaten Bogor, mengharapkan adanya tindakan dari pemerintah agar harga daging dapat ditekan ke harga normal,” katanya. (cr3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp 4,5 T Mengalir ke Daerah
Redaktur : Tim Redaksi