Harga Eceran BBM Melonjak Drastis

Senin, 12 Maret 2012 – 15:40 WIB

PUNGGUR  – Isu soal kenaikan harga bahan bakar jenis premium, berdampak pada naiknya harga premium di tingkat pengecer di Kecamatan Punggur, Lamteng. Harga premium di tingkat pengecerbervariasi, milai dari Rp6.500 hingga Rp7.500/liter.

Selain adanya isu kenaikan harga BBM, kenaikan harga premium di tingkat pengecer ini, juga dipicu oleh kelangkaan dan keterlambatan suplai premium dari truk-truk tanki pengangkut dari depo Pertamina Panjang.

Akibatnya, sebagian besar SPBU di wilayah Lamteng tidak memiliki cukup stok premium. Sehingga, para pengecer terpaksa mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan premium serta ada juga yang memburu premium hingga ke SPBU yang berada di Terbanggibesar, Yukumjaya, dan Seputihjaya.

Lasino (41), pengecer premium dari wilayah Punggur mengaku, dengan mulai sulitnya mendapatkan premium dari SPBU yang ada, membuat penjualannya menurun. Sebab, tidak ada premium yang dijual kepada para pengendara saat melintas. Dan jikapun ada, stoknya tidak bisa bertahan lama. Karena, sudah dibeli para tetangga di kampungnya.

”Saat ini jika ada premium di SPBU, pasti sudah banyak pengecer yang mengantre untuk mendapatkannya. Selain itu, jumlah premium yang dibeli oleh pengecer juga dibatasi. Sebab, harus berbagi dengan para pengecer lainnya. Karena, selain bagi pengecer bensin juga diperuntukan kendaraan pribadi dan roda dua,” bebernya.

Lanjutnya, stok premium untuk pengecer yang ada di SPBU-SPBU, pasti tidak berlangsung lama. Karena, kedatangan premium sudah ditunggu-tunggu oleh para pengecer. Sehingga jika datang, langsung diserbu oleh para pengecer dengan menggunakan jeriken. Akhirnya, premium untuk pengecer di SPBU pun menjadi cepat kosong.

Pernyataan serupa juga dikatakan Suyitno, salah seorang pembeli premium di pengecer, kelangkaan premium di SPBU membuat dirinya harus membeli bensin di pengecer. Sebab jika ke SPBU, untuk mendapatkan premium untuk mengisi motornya, harus rela mengantri hingga berjam-jam lamanya. Padahal ia hanya membeli beberapa liter saja.

”Saat ini harga yang ditawarkan para pengecer pun menjadi tinggi dan bervariasi. Ada pengecer yang menjual mulai dari Rp6.500 hingga Rp7.500 per liter. Oleh karena itu, harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli premium di tingkat pengecer,” tuturnya.

Mereka berharap, kelangkaan dan keterlambatan premium di SPBU tidak berlangsung lama. ”Agar, stok premium menjadi banyak dan harga tidak lagi tinggi di tingkat pengecer. Selain itu juga, tidak ada lagi antrean panjang yang terlihat di seluruh SPBU sepanjang jalan,” harap mereka.(ayp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusri Bangun Pabrik Pupuk Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler