jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah hari ini, Senin (11/10) tipis-tipis menanjak dikerek data tenaga kerja AS yang tak sesuai harapan pasar.
Rupiah hari ini bergerak menguat delapan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.215 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.223 per USD.
BACA JUGA: Cadangan Devisa Melejit, Masih Bisa Jadi Tumpuan Rupiah Hari Ini?
"Hari ini ada kemungkinan rupiah terpengaruh oleh hasil data sektor tenaga kerja AS karena rilisnya cukup ekstrem minggu lalu," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia menyebutkan Kementerian Tenaga Kerja AS melaporkan data tenaga kerja non pertanian (non farm payrolls/NFP) naik sebanyak 194 ribu pekerjaan pada periode September, jauh di bawah estimasi sebanyak 500 ribu pekerjaan.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Sulit Banget Menanjak, Ternyata Begini Ganjalannya
Nikolas menyebut pada penutupan akhir pekan lalu, rupiah menguat karena menunggu data NFP tersebut yang membuat pelaku pasar terlihat waspada dan melepas USD.
"Dengan data NFP yang cukup ekstrem di bawah perkiraan ini perlu diperhatikan bagi para pelaku pasar mata uang asing terutama USD pekan ini," ujar Nikolas.
BACA JUGA: Waduh! Harga Emas Kok Fluktuatif Banget, Bikin Resah
Faktor dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 pada Minggu (11/10) kemarin mencapai 894 kasus sehingga total mencapai 4,23 juta kasus. Kasus meninggal sebanyak 39 kasus sehingga totalnya mencapai 142.651 kasus.
Tingkat sembuh bertambah sebanyak 1.584 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,06 juta kasus, sehingga jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 24.430 kasus.
Jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 100,06 juta orang dan vaksin dosis kedua 57,41 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Di sisi lain, harga emas acuan hari ini ambruk, turun cukup dalam sebesar Rp 49 ribu per gram. Dilansir dari Pegadaian.co.id harga emas pada Minggu (10/10) sebesar Rp 905 ribu per gram menjadi hari ini Rp 856 ribu per gram. (antara/mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia