jpnn.com, JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Dikutip dari Antara, kenaikan emas menghentikan kerugian selama lima hari berturut-turut di tengah angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan
BACA JUGA: Harga Emas Melorot, Tajam, Rugi Terus, Bun!
USD pun melemah setelah para pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan greenback baru-baru ini.
Indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,51 persen menjadi 104,6775.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 24 Februari 2023, Kompak Turun, Cek di Sini
Data ekonomi yang dirilis Senin (27/2/2023) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama turun 4,5 persen menjadi USD 272,3 miliar pada Januari, menyusul kenaikan 5,1 persen pada Desember. Penurunan pada Januari ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan terakhir.
National Association of Realtors (NAR) melaporkan bahwa indeks penjualan rumah tertunda AS, indikator utama penjualan rumah berdasarkan penandatanganan kontrak, naik 8,1 persen menjadi 82,5 pada Januari, kenaikan bulanan terbesar sejak Juni 2020.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD 7,80 atau 0,43 persen menjadi ditutup pada USD 1.824,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.827,30 dan terendah di USD 1.812,00.
Harga emas berjangka tergelincir USD 9,70 atau 0,53 persen menjadi USD 1.817,10 pada Jumat (24/2/2023), setelah anjlok USD 14,70 atau 0,80 persen
Kontrak berjangka emas kehilangan USD 23,30 atau 1,80 persen pekan lalu.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul