jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Emas berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu karena tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian, Senin 19 September 2022, Masih Bisa Diborong
Kendati demikian, emas terselamatkan oleh pelemahan USD.
Data mendorong USD mendekati level tertinggi 20 tahun, dan juga mendukung imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan mendorong investor menjauh dari emas.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian, Sabtu 17 September 2022, Ambyar, Cepet Diborong!
Emas sekarang menghadapi perjuangan berat untuk bisa menembus kembali di atas level dukungan penting USD 1.700 yang hilang untuk kedua kalinya tahun ini minggu lalu.
Para analis memperkirakan pergerakan emas akan diredam menjelang keputusan Fed minggu ini.
BACA JUGA: Seusai Berdarah-darah, Harga Emas Hari Ini Menggembirakan
Sebab, investor menunggu keputusan pertemuan moneter Federal Reserve (Fed) yang akan dimulai Selasa waktu setempat dan berakhir pada Rabu (21/9). Secara luas diperkirakan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada akhir pertemuan mereka.
Namun demikian, emas menemukan dukungan tertentu karena indeks National Association of Home Builders/Wells Fargo Housing Market turun tiga poin menjadi 46 pada September, angka terendah sejak Mei 2014.
Angka di bawah 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pengembang melihat kondisi sebagai buruk daripada baik.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 5,30 atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada USD 1.678,20 per ounce, tetap berada di bawah level psikologis USD 1.700 karena pasar menunggu langkah-langkah pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve.
Harga emas terdongkrak USD 6,20 atau 0,37 persen menjadi USD 1.683,50 pada Jumat (16/9), setelah anjlok USD 31,8 atau 1,86 persen menjadi USD 1.677,30 pada Kamis (15/9).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul