jpnn.com, JAKARTA - Harga emas hari ini terpantau melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB).
Penurunan harga logam mulia itu menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut karena data ekonomi AS yang kuat mengurangi daya tarik logam kuning.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Menanjak Terus, Mantap!
Kendati demikian, harga emas hari ini masih bertahan di atas level psikologis USD 1.800.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 6,5 atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada USD 1.807,20 per ounce.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian Hari Ini, Selasa 9 Agustus 2022, Antam dan UBS Kompak Naik Lagi
Emas berjangka terkerek USD 1,40 atau 0,08 persen menjadi USD 1.813,70 pada Rabu (10/8), setelah terdongkrak USD 7,1 atau 0,39 persen menjadi USD 1.812,30 pada Selasa (9/8).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (11/8) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS, ukuran inflasi sebelum mencapai konsumen, turun 0,5 persen pada Juli secara tahunan.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Berbalik Menguat, Alhamdulillah di Level Psikologis
Itu adalah penurunan bulanan pertama sejak April 2020 dan turun dari kenaikan tajam satu persen dari Mei ke Juni.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS lainnya menunjukkan klaim pengangguran awal AS naik 14 ribu menjadi 262 ribu yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 6 Agustus.
Angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebanyak 263 ribu permohonan.
Data IHP disebut datang setelah Indeks Harga Konsumen atau IHK untuk Juli yang lebih penting. Laporan IHK menunjukkan pertumbuhan nol untuk Juli dan ekspansi tahunan sebesar 8,5 persen, dibandingkan perkiraan ekonom masing-masing sebesar 0,2 persen dan 8,7 persen.
"Investor mungkin menjadi terlalu optimis tentang poros Fed," kata analis di platform perdagangan daring OANDA Ed Moya.
Menurut Moya, emas perlu melihat lebih banyak data dalam beberapa bulan ke depan untuk mengkonfirmasi bahwa tekanan inflasi moderat.
Dia menyebut tiga pejabat Fed mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Fed belum siap untuk menurunkan suku bunga.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul