jpnn.com, JAKARTA - Harga emas memelesat ke nilai tertinggi selama delapan bulan pada Selasa (17/1).
Kenaikan itu terjadi setelah investor menunggu lebih banyak isyarat dari serangkaian data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, dengan fokus khusus pada tanda-tanda resesi.
BACA JUGA: Harga Emas Melonjak Lagi, Jadi Sebegini
Namun, volume perdagangan emas juga dibatasi oleh liburan AS pada hari Senin, meskipun USD mengalami sedikit pemulihan.
Pasar sedang menunggu pembacaan kunci pada inflasi dari zona euro dan Inggris, serta data penjualan ritel dan produksi industri AS, untuk mengukur apakah ekonomi terbesar dunia menghadapi potensi perlambatan karena kondisi moneter yang ketat.
BACA JUGA: Data Ekonomi Dunia Bikin Ketar-Ketir, Harga Emas Hari Ini Ambyar
Pertemuan kebijakan Bank of Japan pada hari Rabu juga menjadi fokus, setelah bank sentral secara tak terduga mengeluarkan nada hawkish selama pertemuan bulan Desember.
Langkah tersebut sangat membebani USD dan sedikit mendukung harga komoditas.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian 10 Januari 2023, Cakep Banget, Cek di Sini
Di sisi lain, prospek pelambatan kenaikan suku bunga AS secara signifikan mendorong logam kuning dalam beberapa pekan terakhir.
President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi mengatakan pasar memposisikan diri untuk potensi perlambatan ekonomi utama karena efek pengetatan moneter yang tajam pada 2022 mulai terasa.
Dana Moneter Internasional pada awal bulan ini juga telah memperingatkan skenario seperti itu pada 2023.
"Emas diharapkan mendapat keuntungan dari potensi resesi, mengingat emas berpotensi mendorong Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga," ungkap Gema.
Kemudian, kata dia, bank sentral telah memulai salah satu pengetatan paling agresif pada 2022.
"Mendorong USD dan melemahkan aset non-yielding seperti logam,” lanjutnya.
Pada perdagangan di pasar Eropa jam 20.50 wib harga emas dunia di level di USD 1908,34 per troyounce. Sedangkan dalam perdagangan Rabu harga emas duania akan di perdagangkan menguat di rentang USD 1,885 per troyounce – USD 1,933 per troyounce. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul