jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Penguatan investasi safe haven memperpanjang keuntungan untuk sesi keempat berturut-turut.
BACA JUGA: Harga Emas Pegadaian, Kamis 8 Desember 2022, UBS Naik, Antam Wajib Diborong
Dikutip dari Antara, data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong beberapa permintaan emas.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (9/12/2022) bahwa indeks harga produsen AS meningkat 0,3 persen bulan ke bulan pada November, lebih tinggi dari kenaikan 0,2 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
BACA JUGA: Cadangan Emas China Terungkap, Total Ribuan Ton, tetapi Ada Spekuliasi, Begini
Pertumbuhan harga grosir AS yang lebih tinggi dari perkiraan meredam harapan bahwa inflasi bisa mengarah lebih rendah.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (9/12/2022) bahwa persediaan pedagang grosir AS meningkat 0,5 persen pada Oktober dalam sebulan, sedikit berkurang dari kenaikan 0,6 persen yang tercatat pada September.
Pembacaan awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan lompatan tak terduga ke 59,1 pada Desember, naik dari 56,8 pada November dan mengalahkan perkiraan pasar untuk pembacaan 56,9.
Investor memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, menguat USD 9,20 atau 0,51 persen menjadi ditutup pada USD 1.810,70 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD 1.819,00 dan terendah sesi di USD 1.800,10.
Emas berjangka terangkat USD 3,50 atau 0,19 persen menjadi USD 1.801,50 pada Kamis (8/12), setelah melonjak USD 15,6 atau 0,88 persen menjadi USD 1.798,00 pada Rabu (7/12).
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul