jpnn.com, BEKASI - Kelangkaan persediaan garam di pasaran menjadi topik yang hangat jadi pembahasan.
Harga garam kasar di Kota Bekasi misalnya mengalami kenaikan sampai empat kali lipat.
BACA JUGA: Pengusaha Garam Terancam Gulung Tikar
Kenaikan tersebut dimulai saat menjelang bulan Ramadan beberapa waktu lalu.
“Naiknya parah sampai 400 persen dari Rp 75 ribu per setengah kwintal naik berkisar Rp 275 ribu sampai Rp 300 ribu sekarang,” ujar Ratih salah satu produsen garam di Bekasi.
BACA JUGA: Petambak Garam Kaya Mendadak, Sekali Panen Bisa Raup Rp 300 Juta
Menurut Ratih, hal tersebut berpengaruh pada penghasilannya per hari. Bila penghasilan sebelum adanya kenaikan harga garam berkisar antara Rp 30 ribu – Rp 50 ribu setiap satu karung garam berukuran 50 kg.
Namun, saat ini dia mengaku hanya meraup keuntungan sebesar Rp 5 ribu/karung.
BACA JUGA: Djarot Sebut Jakarta Belum Alami Kelangkaan Garam
Kondisi saat ini, menurut dia, merupakan yang terparah dibandingkan kenaikan harga dan kelangkaan garam yang pernah terjadi selama sembilan tahun dia menekuni usaha.
Karena itu Ratih berharap agar pemerintah bisa berperan aktif untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sehingga, harga garam bisa kembali stabil seperti sebelum memasuki bulan puasa. (neo/pj/gob/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siap-siap Mengimpor Garam
Redaktur & Reporter : Yessy