jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berharap adanya aturan trading gas yang akan diimplementasikan pemerintah mampu membuat distribusi gas di tanah air semakin efisien.
Jika distribusi bisa efisien, harga gas berpotensi menurun.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Pastikan Tidak ada PHK
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, sebelum ada holding, ada duplikasi bisnis Pertagas dengan PGN sekitar 40 persen.
”Dengan konsolidasi ini, bisa membawa utilisasi, menambah aksesibilitas sampai ke pengguna,” terang Nicke, Selasa (17/7).
BACA JUGA: PGN Akuisisi Saham Pertagas Rp 16,6 Triliun
Mengenai harga gas, lanjut dia, itu sudah diatur toll fee oleh Kementerian ESDM dan BPH Migas.
Dengan demikian, integrasi itu memungkinkan Pertagas dan PGN melakukan swap untuk sumber gas yang jauh dengan sumber gas yang lebih dekat.
BACA JUGA: Integrasi PGN dan Pertagas Perkuat Infrastruktur Gas
Misalnya, gas dari Blok A Medco terlalu jauh untuk keekonomian pupuk.
Untuk bisa menekan harga, perseroan mencari sumber gas yang lebih dekat dengan melakukan swap.
Menurut dia, harga keekonomian harus di angka USD 7 per mmbtu. Bahkan, kalau bisa, harga ditekan di angka USD 6 per mmbtu.
’’Karena Pertagas dapat alokasi, PGN dapat alokasi. Sebelum integrasi, kan ini jalan masing-masing, sekarang bisa swap,” ujar Nicke.
Penurunan harga gas selama ini memang cukup lama dinantikan pelaku industri sesuai paket kebijakan ekonomi tahap III.
Namun, paket kebijakan tentang penurunan harga gas tersebut belum bisa dinikmati semua pelaku industri hingga saat ini. (vir/c17/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Kuasai Saham Pertagas, Holding BUMN Migas Terbentuk?
Redaktur & Reporter : Ragil