Harga Gas Industri Turun, PGN Bisa Kena Dampak

Selasa, 04 Februari 2020 – 12:41 WIB
PGN. Ilustrasi. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Desakan adanya permintaan untuk menurunkan harga gas industri belakangan ini diprediksi bisa memengaruhi kinerja dari PT PGN Tbk.

Hal tersebut disampaikan ekonom Bank Permata Josua Pardede, di Jakarta.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Mana Regulasi untuk PPPK dan Honorer? NasDem Harus Jaga Anies Baswedan

"Salah satu dampak negatif dari kebijakan ini (penuruhan harga gas, red) adalah dampaknya terhadap PGN yang selama ini menjadi supplier dari gas ini," kata Joshua.

Dia menjelaskan, adanya kebijakan ini akan mengakibatkan keuntungan dari PGN akan cenderung tergerus dan berdampak pada penilaian eksternal.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tenang, Corona tak Sampai Natuna, Banjir di Depan Istana Merdeka

"Tetapi tergerusnya keuntungan PGN diperkirakan tidak akan berdampak pada kepercayaan investor pada perusahaan di Indonesia, mengingat model bisnis PGN yang cenderung berbeda dibanding perusahaan manufaktur swasta lainnya," sambungnya.

Model bisnis berbeda yang dimaksud Josua adalah dari sisi bagaimana harga dan kuantitas produk yang dijual cenderung bergantung pada kebijakan pemerintah.

"Berbeda dengan model bisnis pada industri manufaktur pada umumnya di mana harga dan kuantitas mengacu pada mekanisme pasar," tambah dia.

Di sisi lain, lanjutnya, apabila kelak harga dari sisi hulu cenderung turun, sedangkan harga hilir tetap, maka hal ini bisa menjadi kesempatan dari PGN untuk mendapatkan profit.

Josua menambahkan, rencana penurunan harga gas industri oleh pemerintah diharapkan oleh beberapa industri yang membutuhkan gas industri, seperti industri kaca dan keramik bisa menambah daya saing.

Daya saing itu diperlukan untuk menghadapi kompetitor dari sisi ekspor maupun kompetitor berbentuk impor dari luar negeri untuk penjualan domestik.

"Harga beli dari kedua gas dari kedua industri tersebut dinilai relatif mahal dibandingkan dengan harga di kawasan, yaitu sekitar USD 9,1 per MMBTU," tuturnya.

Josua mengatakan pengurangan harga gas diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mendorong industri-industri spesifik yang memang membutuhkan gas industri sebagai salah satu bahan baku dalam industri manufaktur mereka.

"Memang opsi ini bukan menjadi satu-satunya opsi yang ditawarkan oleh pemerintah, meskipun memang cara ini dianggap merupakan cara yang paling cepat dalam memberikan dampak pada industri terkait,"pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler