Harga Gas Industri Urung Naik 55 Persen

Naik Bertahap Setelah Lebaran

Jumat, 29 Juni 2012 – 01:51 WIB

JAKARTA - Pemerintah akhirnya merespon positif keberatan dari para pelaku industri terkait dengan kenaikan harga gas. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, pemerintah mengambil kebijakan untuk memberikan kenaikan sebesar 50 persen.

"Kenaikan harga gas tidak jadi 55 persen, tapi 50 persen. Kita turunkan sedikit kenaikannya," ujar Jero Wacik setelah mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis (28/6). Keputusan tersebut setelah kementeriannya melakukan pembahasan bersama dengan menteri perindustrian.


Tidak hanya perubahan prosentase, lanjut dia, kenaikan harga juga akan dilakukan bertahap dan baru akan berlaku setelah lebaran. "Kenaikan sesudah lebaran. Mulai 1 September naik 35 persen, 1 April 2013 naik 15 persen," katanya.

Jero mengatakan, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan segera menindaklanjuti keputusan tersebut. "Buat yang sudah terlanjur bayar 55 persen, itu bisa dihitung ulang," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, mulai Mei 2012 lalu, PGN menaikkan harga gas untuk pelanggan industri di Banten, Jabar, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan dari USD 6,8 menjadi USD 10,13 per MMBTU. Perhitungan tersebut dengan asumsi harga gas dinaikkan dari sebelumnya USD 4,3 menjadi USD 7,8 per MMBTU dan ditambah toll fee Rp 750 per meter kubik.

Akibatnya, 31 asosiasi industri yang tergabung dalam Forum Lintas Asosiasi Industri menolak kenaikan harga gas tersebut. Kenaikan harga gas secara tiba-tiba itu dinilai akan mematikan industri dalam negeri, terutama beberapa industri yang menggunakan gas sebagai komponen utamanya, seperti industri baja, kaca, dan keramik.

Di tempat yang sama, Menperin MS Hidayat mengakui, keputusan tersebut merupakan yang ideal. "Ini win-win solution," katanya. Menurutnya, keberlangsung suplai gas juga menjadi pertimbangan keputusan tersebut.

Terhadap rencana kenaikan itu, Hidayat mengimbau kalangan industri untuk menerima keputusan tersebut. "Saya pun sama seperti mereka, sudah menghitung," ujarnya. (fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi dan Investasi Harus Terus Digenjot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler