MUARA TEWEH – Harga karet di tingkat petani di pedalaman Kabupaten Barito Utara (Batara), kembali mengalami penurunan. Petani pun menjerit dengan kondisi ini. Parahnya lagi, hasil sadapan sulit didapat akibat musim penghujan.
Data yang dihimpun Kalteng Pos (JPNN Grup) menyebutkan, harga jual karet di tingkat pengumpul kini hanya dihargai Rp9.000 per kg, turun dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp12.000 per kg.
Warga Desa Hurung Enep Kecamatan Lahei mengeluhkan kondisi ini. Pasalnya, itu sangat berpengaruh terhadap sumber penghasilan dan pendapatan masyarakat sehari-hari.
“Kalau kondisinya seperti ini, ya mau tidak mau, petani hanya bisa pasrah," keluh Ati, seorang petani karet seperti diberitakan Kalteng Pos (JPNN Grup), Selasa (26/3).
Disebutkan, harga karet petani yang dijual ke pedagang pengumpul saat ini Rp9.000 per kg turun Rp3.000 dari harga Rp12.000 per kg. ”Ya mau apa lagi, sudah begitu harganya,” tambah Sandi, warga Hurung Enep lainnya. (dad/hit)
Data yang dihimpun Kalteng Pos (JPNN Grup) menyebutkan, harga jual karet di tingkat pengumpul kini hanya dihargai Rp9.000 per kg, turun dari harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp12.000 per kg.
Warga Desa Hurung Enep Kecamatan Lahei mengeluhkan kondisi ini. Pasalnya, itu sangat berpengaruh terhadap sumber penghasilan dan pendapatan masyarakat sehari-hari.
“Kalau kondisinya seperti ini, ya mau tidak mau, petani hanya bisa pasrah," keluh Ati, seorang petani karet seperti diberitakan Kalteng Pos (JPNN Grup), Selasa (26/3).
Disebutkan, harga karet petani yang dijual ke pedagang pengumpul saat ini Rp9.000 per kg turun Rp3.000 dari harga Rp12.000 per kg. ”Ya mau apa lagi, sudah begitu harganya,” tambah Sandi, warga Hurung Enep lainnya. (dad/hit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolda Sumbar Akhirnya Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi