Harga Kebutuhan Pokok Stabil

Minggu, 04 Agustus 2013 – 11:23 WIB

CILEGON – Menjelang Idul Fitri, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Cilegon masih stabil. Ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana harga kebutuhan pokok selalu meningkat tajam.
    
Pantauan Radar Banten (Grup JPNN) di Pasar Baru Cilegon, Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, harga beras dengan kualitas I, II, dan III, tidak mengalami kenaikan. Harga tertinggi Rp10.625 per kg untuk beras jenis IR 42 C Solok, sementara harga terendah Rp6.250 untuk beras Bulog.

Harga gula pasir dan gula merah juga masih bertahan di Rp12.500 dan Rp15.000. Sedangkan gula merah enau mengalami kenaikan Rp500 dari harga sebelumnya Rp18.500 per kg pada pekan lalu. “Kalau pun naik, itu hanya hitungan ratusan rupiah saja,” ujar Sodikin, salah satu pedagang sembako di Pasar Baru Cilegon.

BACA JUGA: Paket Kiriman Motor Mudik Meningkat

Kondisi serupa terlihat di Pasar Blok F, Perumahan Kavling, Kecamatan Cilegon. Di pasar itu, harga minyak goreng kemasan masih berada di kisaran Rp14 ribu per liter, sementara minyak goreng curah Rp9.500 per liter.

Begitu pula harga daging sapi pada H-5 Lebaran masih bertahan Rp95 ribu per kg. Sedangkan daging ayam ras mengalami penurunan seribu rupiah dari harga sebelumnya Rp33 ribu per kg. “Untuk daging sapi harganya fluktuatif. Kalau pagi hari bisa seharga Rp100 ribu per kilogram, tetapi pada sore turun hingga Rp75 ribu per kilogram. Tapi rata-rata kami menjual di harga Rp95 ribu,” kata Hanafi (43), pedagang daging sapi di Pasar Blok F.

BACA JUGA: Rumus 3C Agar Terhindar dari Kejahatan Investasi

Di Pasar Baru Merak, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, harga sejumlah ikan juga masih sama dengan pekan lalu. Ikan tongkol dijual dengan harga Rp34 ribu per kg, ikan tuna Rp48 ribu per kg, ikan teri Rp48 ribu per kg, dan ikan sepat Rp36 ribu per kg. “Harga susu bubuk dan kental manis, jagung pipilan kering, garam yodium, serta tepung terigu berbagai merek juga masih stabil,” ujar Ucu Suryana, pedagang sembako di pasar itu.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Cilegon, Tb Dikri M Wardana mengatakan, fenomena masih stabilnya harga menjelang Lebaran terindikasi akibat lonjakan harga yang terjadi awal Juli lalu. Ini membuat animo masyarakat berbelanja dengan jumlah besar menjadi berkurang. “Prinsip pasar adalah harga meningkat ketika jumlah permintaan meningkat. Tapi saat ini belum terjadi peningkatan jumlah permintaan. Ini membuat harga kebutuhan dasar masih stabil,” katanya.

BACA JUGA: Dorong Edukasi Konsumen Agar Tak jadi Korban Investasi Bodong

Namun begitu, ia memprediksi akan terjadi kenaikan harga pasar mulai H-3. Ini terjadi lantaran masyarakat mulai berbondong-bondong berbelanja kebutuhan pokok untuk menu Lebaran. “Berdasarkan analisa kami, sepertinya kenaikan harga masih berpotensi terjadi. Karena itu kami berupaya untuk menjaga agar stok makanan di seluruh pasar tradisional dalam kondisi aman.” kata Dikri. (quy/del)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasa Marga Berburu Proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler