Harga Kedelai Naik, Mohon Bersabar!

Jumat, 11 Februari 2022 – 18:23 WIB
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan.Foto: Tangkapan Layar Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menyampaikan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga kedelai nasional.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok kedelai nasional aman meski terjadi kenaikan harga signifikan selama dua minggu terakhir.

BACA JUGA: Ipda AS Lagi Asyik dengan Wanita di Kamar Hotel, Polisi Datang, Tangkapan Besar

Hal itu dibuktikan dengan memperkuat koordinasi importir kedelai serta perajin tahu dan tempe.

Kemendag bersama pelaku usaha akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022.

BACA JUGA: Kompol Lucky dan 12 Anggota Polsek Setiabudi Dicopot, Kombes Zulpan Angkat Bicara

BACA JUGA: Tentara, Polisi, hingga BIN Serbu Kampung Narkoba di Sumatera, Banyak yang Digulung

"Pemerintah juga meminta dukungan importir kedelai untuk konsisten menjaga harga keekonomian kedelai impor tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe,” tegas Oke.

BACA JUGA: Kemendag Jamin Ketersediaan Stok Kedelai Jelang Natal dan Tahun Baru

Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai USD 15,77 per bushels.

Harga ini diperkirakan terus naik hingga Mei yang mencapai USD 15,79 per bushels dan mulai turun pada Juli sebesar USD 15,74 per bushels.

Kenaikan harga itu disinyalir akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan.

Selain itu, disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.

Sementara itu, total stok yang dimiliki Akindo tercatat sebesar 300 ribu ton.

Jumlah tersebut berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari 140 ribu ton.

Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022).

Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp 10.500 – Rp 11.500 per kilogram pada Februari 2022.

Harga itu akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia.

Hal itu dilakukan guna memberikan kepastian harga kedelai kepada perajin tempe dan tahu serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu guna menjaga keberlangsungan usaha.

"Mari bersama saling bahu membahu dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, terutama pada saat pandemi Covid-19 saat ini," ungkap Oke. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aleix Espargaro Memarodikan Gaya Emak-Emak Naik Motor, Netizen Bereaksi


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler