jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti kenaikan harga komoditas cabai yang tak terkendali. Di beberapa daerah harga per kilogram cabai menembus ratusan ribu rupiah.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai pemerintah perlu mempersiapkan langkah-langkah taktis untuk menekan laju harga komoditas cabai yang tak terkendali.
BACA JUGA: Cabai Hajjar
“Pemerintah perlu membuat sistem secara terkoordinasi antar-wilayah untuk memudahkan pasokan komoditi cabai. Pemerintah harus punya sistem distribusi yang dapat mengantisipasi persoalan ini secara serius," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (18/3/2021).
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu menilai salah satu penyebab ketidakstabilan harga komoditi cabai karena pemerintah belum memiliki sistem distribusi yang dapat mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan jangka pendek dan menengah.
BACA JUGA: Ketua IKKT Cabang 10 Puspen TNI Berikan Bantuan Sosial Kepada Korban Banjir
Menurut Lanyalla, sejatinya kita memiliki sentra-sentra penghasil holtikultura komoditi cabai atau jenis sayur-sayuran yang dapat memberikan pasokan ke daerah-daerah lain.
"Ini harus dibuat sistemnya dengan memperhatikan waktu panen dan keadaan cuaca," tutur LaNyalla.
BACA JUGA: Kapal Selam Alugoro-405 Siap Perkuat Alutsista TNI AL, Nih Spesifikasinya
Alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut melanjutkan, situasi melonjaknya secara drastis harga cabai semestinya tak terjadi mengingat Indonesia merupakan termasuk produsen cabai peringkat keempat dunia.
"Dengan tingkat produksi yang tinggi semestinya kita mampu membuat sirkulasi distribusi yang tersistem dan juga pengolahan atau industri penyimpanan (stok) cabai untuk beberapa waktu tertentu," papar Senator Dapil Jawa Timur itu.
Kementan terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis termasuk cabai rawit.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menegaskan tidak ada impor untuk merespons kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir, namun Kementan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit.
Berbagai upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit dibahas dalam rakor tersebut. Salah satu solusinya dengan menggelar pasar cabai murah di 34 titik yang berlangsung dari tanggal 8-20 Maret.
Ditjen Horti akan mendukung pendistribusian cabai dengan fasilitasi sarana distribusi yang dimiliki.
Selain itu Ditjen Horti juga menyusun perjanjian kerjasama dengan RNI dalam upaya stabilisasi pasokan ini.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi