jpnn.com - JAKARTA - Menjelang bulan suci Ramadan, harga beragam komoditas pangan mulai merangkak naik. Hal ini diperkirakan akan terus terjadi hingga hari Raya Idul Fitri jika pemerintah tidak serius dalam memonitoring pergerakan harga-harga.
“Kenaikan harga pangan menjelang bulan Ramadan jika diperhatikan merupakan fenomena berulang setiap tahun. Seharusnya ada antisipasi yang lebih maksimal dari pemerintah baik terkait ketersediaan maupun distribusinya," kata anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Rofi Munawar, di gedung DPR ,Jakarta, Senin (25/5).
BACA JUGA: KPK Pastikan Turun Tangan Awasi Implementasi Dana Desa
Salah satu penyebab kenaikan harga komuditas pangan menurut Rofi, dikarenakan adanya permintaan yang meningkat dari konsumen, kenaikan biaya distribusi dan psikologi pasar jelang bulan Suci Ramadan.
Disebutkan, saat ini harga sembilan bahan pokok (sembako) pada umumnya mulai beranjak naik dikisaran Rp 500 hingga Rp 1.000. Seperti di pasar tradisional Kramat Jati Jakarta dan Tanah Tinggi kota Tangerang, harga beras medium naik pada kisaran Rp 10.800/kg, minyak goreng Rp 11.300/kg, bawang putih Rp 23.000/kg, gula pasir Rp 12.700/kg, dan daging Rp 108.000/kg.
BACA JUGA: DPR Sebut Pemerintah Setengah Hati Kucurkan Dana Desa
Kenaikan ini dipastikan memberatkan masyarakat, terlebih bagi kalangan menengah ke bawah. “Perpres (Peraturan Presiden) harus segera dikeluarkan untuk mencegah melonjaknya komoditas bahan pokok utama di pasaran. Lebih penting lagi, harus ada kepastian bahwa Perpres itu dilaksanakan, jangan sampai ada jarak antara regulasi dengan realitas di lapangan,” tegasnya.
Penyebab lain kenaikan harga juga dipicu oleh perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) dan meningkatnya biaya produksi pangan di tingkat petani akibat mundurnya musim tanam. Oleh karenanya, lanjut Rofi, peran pemerintah sangat penting dalam mengantisipasi dan mengontrol kenaikan harga agar tidak terjadi inflasi yang semakin tinggi.
BACA JUGA: Harga Beras Terus Melonjak, Data BPS Diragukan
“Diantaranya dengan menjaga distribusi barang, pasokan, dan sistem kontrol terhadap harga,” tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puasa dan Lebaran, Kemendag Garansi Stok Beras Aman
Redaktur : Tim Redaksi