Harga Lebih Murah, Incaran Pedagang Daerah

Sabtu, 24 Maret 2012 – 12:08 WIB
Salah seorang calon pembeli mobil di WTC Mangga Dua. Foto: Soetomo Samsu/JPNN

RATUSAN mobil berderet rapi di setiap lantai, kinclong-kinclong, meski second. Ada tujuh lantai di  WTC Mangga Dua (WTC-M2) yang khusus dijadikan lot penjualan mobil. Tahun lalu, World Record Museum Indonesia (MURI) mencatat WTC-M2 sebagai pusat penjualan mobil bekas terbesar di Indonesia, yang dapat menampung 2297 mobil. Lantaran harganya lebih murah dibanding harga di daerah, pembeli personal maupun pedagang asal daerah setiap harinya mengalir ke pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta itu.
----------------
Soetomo Samsu-Jakarta
---------------
Lokasinya enak dijangkau. Sekitar 150 meteran sebelum pintu masuk tempat wisata Ancol, dari arah Jakarta Pusat. Bagi yang belum pernah masuk ke area penjualan mobil second di WTC-M2, begitu keluar dari lift, menginjakkan kaki di lantai 3, mata langsung berhadapan dengan ratusan mobil. Semua merk hampir ada. Begitu terus, dari lantai 3, 3A, 5, 6, P7, P8, dan P9. Tujuh lantai, total dua ribu lebih mobil. Tinggal pilih!

Harga jelas lebih murah dibanding harga di daerah. "Saya beli All New Civic 2011 di Jogja Rp325 juta. Di sini harga pasang Rp300 juta, masih nego," ujar Agus Wazir, seorang calon pembeli saat ditemui JPNN di lantai 5 WTC-M2.

Masih di Jogja, harga Honda City 2008 Rp147 juta, di WTC-M2 Rp142 juta. "Padahal yang di Jogja itu juga masih plat B (Jakarta). Jadi harga Rp147 juta itu tergolong harga murah karena masih plat B," imbuh Agus, yang seorang dokter gigi dan sering belanja mobil di WTC-M2. Setiap dia bawa pulang mobil ke Jogja, begitu dilirik dan ditawar kawannya, asal untung minimal Rp5 juta, dia lepas. Lantas balik ke WTC-M2 lagi, ambil barang lagi.

Untuk harga merk lain, silakan bandingkan sendiri dengan harga di daerah. Berdasarkan keterangan Yulius Pratomo, dari Rafael Auto yang berada di lantai 5, Range Rover 2008 dilepas Rp1,4 miliar. Grand Vitara matic tahun 2007 Rp178 juta. Caption diesel Matic 2008 Rp250 juta. Avanza 2005 harga Rp105 juta hingga Rp110 juta.

Berdasarkan keterangan yang didapat koran ini, para pedagang dari daerah, bisa ambil untung cukup besar. Tentunya, tergantung kelas mobilnya. Fortuner misalnya, bisa diraup untung dalam kisaran Rp15 juta hingga Rp20 juta.

Tapi untuk jenis kijang, minimal untung Rp5 juta. "Pembeli perseorangan dari daerah, dengan selisih yang besar seperti itu, makanya banyak yang langsung datang sendiri ke sini. Kita membantu pencabutan berkasnya," terang Yulius.

Para pembeli dari daerah cukup banyak. Ada dari Palembang, Padang, Medan, Lampung, dan daerah-daerah lain. Para pedagang dari daerah yang sudah percaya dan berlangganan dengan dealer tertentu, malah tidak perlu datang langsung. "Cukup sebutkan spec-nya, dia kirim sopir saja, sudah langsung dapat barang," ujar Yus, panggilan Yulius.

Untuk pembeli perseorangan, biasanya sudah menentukan merk mobil sejak dari rumah, yang disesuaikan dengan dana. Begitu sampai ke WTC-M2, pembeli perseorangan itu akan menyisir merk tertentu. Persaingan barang juga ketat. Begitu barang dianggap tidak mulus, maka calon pembeli beralih ke dealer lain. Bahkan, calon pembeli yang telaten, menyisir dari lantai ke lantai. "Kalau soal harga relatif sama. Cuman barangnya mulus atau tidak, menurut calon pembeli," kata Yus.

Yang jelas, agak sulit mencari mobil di bawah harga Rp100 juta. "Memang di sini lebih ke kelas menengah ke atas. Di bawah Rp100 juta sulit," imbuhnya.

Mengenai proses tranksaksi, pembeli juga digampangkan. Manajer Senior Pemasaran WTCM2, Herjanto Kosasih menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah perusahaan keuangan terkemuka. "Di sini tertib dan tidak ada broker di sini," kata Herjanto.

Entah terkait dengan rencana kenaikan BBM atau tidak, sejak awal tahun ini jumlah penjualan menyusut drastis, hingga mencapai 50 persen. Yus menyebutkan, rata-rata dalam sebulan dalam kondisi normal, dirinya mampu menjual 20 unit mobil. "Tapi Maret ini, hingga hari ini, baru laku 10 unit. Nggak tahu, ada hubungannya nggak dengan kenaikan harga BBM," pungkasnya. (sam/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Yayasan Imdad Mustadhafin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler