Harga Membaik, Produsen CPO Ekspansi

Selasa, 05 November 2013 – 03:43 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Kebutuhan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menunjukkan tren meningkat. hal ini seiring membaiknya ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Dampaknya, harga CPO terus membaik baik dan tahun depan diprediksi makin meningkat.

Wakil Presiden Direktur PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) Kreisna Dewantara Gozali menyatakan, tahun lalu saat masa panen pada semester kedua, harga CPO anjlok menjadi Rp 6.000 per kg. Padahal, pada enam bulan sebelumnya bisa mencapai Rp 7.000 per kg. "Saat ini kondisi membaik. Pada semester pertama harga Rp 7.200, sekarang saat panen berkisar Rp 8.000 per kg. Tahun ini beda dengan sebelum-sebelumnya," kata Kreisna.

BACA JUGA: Pilih KRL Bekas Jepang karena Cocok Harga dan Spesifikasi

Menurut dia, demand CPO yang tinggi membuat harga terus membaik. Karena itu, pihaknya berani melakukan ekspansi. Tak hanya memperluas lahan kebun sawit, tapi juga membangun pabrik baru. "Kami menambah pabrik baru CPO dengan kapasitas 45 ton per jam," ujarnya. Sebelumnya, Gozco sudah memiliki dua pabrik yang berkapasitas total 135 ton per jam.

Dengan tambahan ini, perseroan yang memiliki lahan 40 ribu hektare kelapa sawit itu bakal memproduksi 180 ton per jam. "Operasi pabrik baru pada triwulan III 2014. Nilai investasinya Rp 155 miliar," jelasnya. Sampai akhir September, area tanaman menghasilkan (TM) milik emiten dengan kode perdagangan GZCO itu mencapai 25.250 hektare. Sedangkan 15.138 hektare berupa tanaman belum menghasilkan (TBM). Volume produksi hingga September mencapai 33 ribu ton atau 51 persen dari target 63.250 ton.

BACA JUGA: Fit and Proper Test Direksi Inalum Telah Rampung

Sementara itu, PT BW Plantation Tbk (BWPT) menargetkan perluasan pabrik CPO di Kalteng akan meningkatkan kapasitas produksi dari 45 ton per jam menjadi 60 ton per jam. Perseroan berinvestasi USD 2 juta untuk perluasan pabrik tersebut. "Beroperasinya perluasan pabrik untuk mengantisipasi panen pada November," ujar Direktur BW Plantation Kelik Irwantono.

BWPT juga memperluas lahan untuk penanaman baru sawit mencapai 6 ribu hektare. Dengan begitu, total lahan tertanam menjadi seluas 67.161 hektare termasuk lahan plasma 6.726 hektare. Saat ini perseroan memiliki 110 ribu hektare lahan, termasuk yang telah diakuisisi seluas 2 ribu hektare. (dio/oki)

BACA JUGA: Rutin Gelar Pertunjukkan Kesenian Khas Jatim di Bandara Juanda

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sempat Alami Rugi Kurs, Pendapatan Indosat Tetap Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler