Harga Minyak Dunia Melonjak Lagi, Memelesat dari Kerugian Tajam

Jumat, 08 Juli 2022 – 06:19 WIB
Harga minyak dunia hari ini melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), rebound dari kerugian tajam dalam dua sesi sebelumnya. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak hari ini melonjak pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), rebound dari kerugian tajam dalam dua sesi sebelumnya.

Harga minyak membaik karena investor mengembalikan fokus mereka ke pasokan yang ketat meskipun ada kekhawatiran yang mengganggu tentang potensi resesi global.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah, Perdagangan Terus Bergejolak

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terangkat USD 3,96 atau 3,9 persen, menjadi menetap di USD 104,65 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melambung USD 4,20 atau 4,3 persen, menjadi berakhir di USD 102,73 per barel.

BACA JUGA: Permintaan Menanjak, Harga Minyak Dunia Naik, Masih Bakal Lanjut?

Perdagangan sangat fluktuatif. Pada terendah sesi, harga minyak jatuh sekitar USD 2 per barel.

Indeks-indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi, menebus beberapa kerugian pekan lalu akibat kekhawatiran resesi.

BACA JUGA: Pasokan Ngeri-Ngeri Sedap, Harga Minyak Dunia Ikut Bergejolak

“Dengan pasokan minyak Rusia yang akan turun seiring berjalannya tahun dan dengan sisa OPEC yang putus asa tidak berinvestasi dalam mempertahankan kapasitas produksi, saya khawatir hari-hari minyak USD 100 akan bersama kita untuk beberapa waktu," kata analis pasar senior di OANDA Jeffrey Halley.

Di sisi pasokan, para pedagang bersiap untuk mengangguan pasokan minyak di Caspian Pipeline Consortium (CPC), yang telah diberitahu oleh pengadilan Rusia untuk menangguhkan aktivitas selama 30 hari.

Ekspor melalui CPC, yang menangani sekitar satu persen pasokan minyak global, masih mengalir hingga Rabu pagi (6/7)

Lebih lanjut menekan pasokan global, Washington memperketat sanksi terhadap anggota OPEC Iran pada Rabu (6/7), menekan Teheran karena berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dan melepaskan ekspornya.

Harga minyak dunia telah turun dalam beberapa minggu terakhir karena investor khawatir bahwa perlambatan ekonomi yang tajam dapat menekan permintaan komoditas.

"Penjualan margin call yang tampaknya memacu sebagian besar penurunan harga minggu ini kemungkinan telah selesai," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.

Stok minyak mentah AS naik 8,2 juta barel pekan lalu, didorong oleh peningkatan persediaan dan karena penyulingan memangkas produksi, kata Badan Informasi Energi AS.

Namun, proksi terbaik untuk permintaan konsumen Amerika Serikat, naik dalam minggu terakhir menjadi 20,5 juta barel per hari.

"Hampir setiap indikator dalam laporan itu tampaknya menunjukkan bahwa hanya permintaan yang mendapatkan momentum," kata seorang analis di grup Price Futures Phil Flynn. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler