Permintaan Menanjak, Harga Minyak Dunia Naik, Masih Bakal Lanjut?

Rabu, 22 Juni 2022 – 06:59 WIB
Harga minyak dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), tetapi ada kemungkinan lebih tinggi. Ilustrasi Foto: Reuters

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB).

Kenaikan harga minyak dunia ditopang permintaan bahan bakar musim panas yang tinggi, sementara pasokan tetap ketat karena sanksi terhadap minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.

BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Dunia Tinggi, Efisiensi Pertamina Tembus USD 2,2 Miliar

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 52 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di USD 114,65 per barel.

Kontrak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berakhir pada Selasa (21/6), ditutup pada USD 110,65 dengan kenaikan USD 1,09 atau 1,0 persen.

BACA JUGA: Pasokan Ngeri-Ngeri Sedap, Harga Minyak Dunia Ikut Bergejolak

Kontrak WTI untuk Agustus yang lebih aktif terangkat USD 1,53 menjadi USD 109,52.

Kedua kontrak acuan membukukan kerugian mingguan pekan lalu. WTI mengalami kerugian mingguan pertama dalam delapan minggu dan untuk Brent yang pertama dalam lima minggu.

BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Turun Tipis Hari Ini, Ada Apa?

"Anda memiliki beberapa orang yang melompat ke sini untuk membeli di harga terendah atau apa yang mereka harapkan adalah posisi terbawah pasar," kata direktur energi berjangka di Mizuho di New York Robert Yawger.

Rata-rata pergerakan 50 hari untuk kontrak berjangka bulan depan AS menyentuh level tertinggi sejak 2008, dan Brent menyentuh level tertinggi sejak 2013.

Harga mendapat dukungan ketika Kepala Eksekutif Exxon Mobil Corp Darren Woods memperkirakan pasar minyak yang cukup ketat selama tiga hingga lima tahun.

Persediaan minyak mentah dan bensin AS kemungkinan turun minggu lalu, sementara stok sulingan diperkirakan naik, kata jajak pendapat awal Reuter.

Data persediaan mingguan tertunda oleh hari libur umum pada Senin (20/6/2022), dengan data industri akan dirilis pada Rabu waktu setempat pukul 16.30 dan data pemerintah dijadwalkan Kamis (23/6/2022) pukul 11.00 ??pagi.

Di sisi permintaan, analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan bahwa meskipun ada kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi, data terus menunjukkan permintaan minyak yang kuat.

"Kami memperkirakan permintaan minyak akan meningkat lebih lanjut, diuntungkan dari pembukaan kembali China, perjalanan musim panas di belahan bumi utara dan cuaca yang semakin hangat di Timur Tengah," tegas Staunovo. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler