Harga Minyak Turun, Tiket Pesawat Diharapkan Jadi Murah

Selasa, 10 Maret 2020 – 22:59 WIB
Ilustrasi bandara. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Turunnya harga minyak dunia diharapkan bisa membuat harga tiket pesawat jadi murah, imbasnya trafik penumpang ke bandara juga lebih ramai.

"Kalau tiketnya murah maka AP I juga bisa kecipratan jika trafik penumpang yang datang lebih banyak," ungkap Direktur AP I Faik Fahmi di Jakarta, Selasa.

BACA JUGA: Pertamina Diminta Menurunkan Harga BBM Mengikuti Tren Minyak Dunia Saat ini

Dia mengatakan bahwa sebenarnya dampak langsung dirasakan oleh maskapai, karena dengan harga minyak dunia turun maka tentu saja harga avtur akan mengalami penurunan.

"Dengan demikian biaya operasional maskapai bisa lebih murah, harapannya tiketnya juga lebih murah," katanya.

BACA JUGA: Pemerintah Segera Realisasikan Diskon Tiket Pesawat hingga 40 Persen

Sebelumnya harga minyak mentah mengalami penurunan harian terbesar sejak Perang Teluk 1991 pada akhir perdagangan Senin (Selasa 10/3/2020), ketika produsen utama Arab Saudi dan Rusia memulai perang harga yang mengancam akan membanjiri pasokan pasar minyak global.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei merosot 10,91 dolar AS atau 24,1 persen, menjadi menetap di 34,36 dolar AS per barel. Kontrak turun sebanyak 31 persen pada awal sesi menjadi 31,02 dolar AS, tingkat terendah sejak 12 Februari 2016.

BACA JUGA: Pemerintah Kucurkan Dana Rp 500 Miliar untuk Diskon Tiket Pesawat

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April jatuh 10,15 dolar AS atau 24,6 persen, menjadi ditutup di 31,13 dolar AS per barel. WTI sebelumnya anjlok 33 persen menjadi 27,34, juga yang terendah sejak 12 Februari 2016.

Kemerosotan hampir 25 persen dalam harga minyak memicu penjualan panik, dan kerugian besar pada indeks saham utama Wall Street ketika penyebaran cepat virus corona memperkuat kekhawatiran akan resesi global.

Arab Saudi dan Rusia sama-sama mengatakan mereka akan meningkatkan produksi pada akhir pekan, setelah pakta tiga tahun antara mereka dan produsen minyak utama lainnya untuk membatasi pasokan gagal disepakati pada Jumat (6/3).

Moskow telah menolak untuk mendukung Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam melakukan pengurangan minyak yang lebih dalam untuk mengatasi penurunan permintaan secara substansial yang disebabkan oleh dampak virus corona terhadap perjalanan dan kegiatan ekonomi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler