JAKARTA - Ketika harga BBM subsidi batal naik, harga BBM nonsubsidi terus merangkak naik mengikuti pergerakan harga minyak dunia. VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, per 1 April 2012, harga Pertamax di Jakarta sudah naik dari Rp 9.550 per liter menjadi Rp 10.200 per liter.
Sedangkan harga Pertamax Plus naik dari Rp 9.850 per liter menjadi Rp 10.300 per liter. "Harga disesuaikan dengan (harga) minyak yang juga naik," ujarnya, Minggu (1/4).
Sebagai gambaran, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) memang terus merangkak naik. Misalnya, pada Januari lalu masih USD 115,91 per barel, lalu pada Februari naik menjadi USD 122,17 per barel, dan pada Maret ini sudah menembus USD 128 per barel.
Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasjim menambahkan, yang mesti diwaspadai dari kondisi ini adalah lonjakan konsumsi BBM subsidi. "Karena disparitasnya sangat besar, biasanya para pemilik mobil yang sebelumnya menggunakan Pertamax akan pindah ke Premium," katanya."
Jika dicermati, kondisi naiknya harga BBM nonsubsidi ini persis dengan kejadian pada awal tahun 2011 lalu. Pada Januari 2011, ketika harga Pertamax masih Rp 7.500 per liter, konsumsi BBM dengan RON 92 ini mencapai 2,03 ribu kiloliter per hari, sedangkan Premium 64,10 ribu kiloliter per hari.
Namun, pada Maret, ketika harga Pertamax sudah naik hingga Rp 8.700 per liter, konsumsinya merosot hingga tinggal 1,81 ribu kiloliter per hari, sedangkan konsumsi Premium justru melonjak hingga 67,62 ribu kiloliter per hari.(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga-harga Telanjur Naik, Picu Inflasi
Redaktur : Tim Redaksi