Salah seorang petani pinang, Ibrahim, warga Kuala Bhee, Kecamatan Woyla, mengharapkan agar harga pinang kembali dinaikan.
Sebab, dari hasil penjualan buah pinang tersebut menjadi sumber pendapatan ekonomi bagi keluarganya.
”Selama ini, uang dari hasil menjual pinang untuk membiayai segala kebutuhan di rumah,” jelas pria tersebut.
Jika harga jual semakin murah, kata Ibrahim, tentu kalangan petani tidak akan melakukan kegiatan rutin panen pinang, karena pendapatan dan pengeluaran tidak akan seimbang.
“Lebih bagus lakukan kegiatan yang lain, dari pada panen pinang yang menguras tenaga lebih, tapi hasil yang didapatkan tidak seberapa,“ katanya.
Secara terpisah, M. Hasan, sebagai pembeli pinang hasil panen petani (agen pinang), menjelaskan, anjloknya harga jual pinang tersebut telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
Dampak dari murahnya harga ini, membuat ia mengalami kesulitan untuk memperoleh pinang dari kalangan warga.
”Biarpun sudah keliling kampung, tapi pinang kosong, karena warga males memanennya, sebab murah,” jelasnya.
H.Hasan mengaku, tidak tahu penyebab harga pinang dapat sedemikian murah. Ia menjadi sebagai agen pembeli pinang dengan mengelilingi satu kampung ke kampong lainnya, demi memperolah sedikit keuntungan, dari hasil penjualan pinang kepada toke besar di Meulaboh.(den)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Korban Longsor Cililin, BNPB Libatkan 150 Relawan
Redaktur : Tim Redaksi