Harga Properti di Sekitar Stasiun MRT Naik 20 Persen

Minggu, 14 April 2019 – 08:36 WIB
MRT Jakarta. Foto Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Para pemilik properti di sekitar stasiun mendapat berkah dari beroperasinya transportasi masal MRT (moda raya terpadu) di Jakarta.

Jones Lang LaSalle Indonesia mencatat harga jual maupun sewa properti di sekitar stasiun MRT naik 20 persen setelah pengoperasian kendaraan masal tersebut.

BACA JUGA: Sopir 106 Protes, Layanan Transjakarta S41 Dialihkan

Head of Retail Jones Lang LaSalle Indonesia Cecilia Santoso mengungkapkan, banyak toko ritel yang mulai beroperasi di stasiun atau di mal sekitar stasiun MRT.

’’Kemarin banyak yang skeptis apakah MRT akan berjalan cepat, running-nya smooth, atau ada kendala. Setelah tes MRT, banyak ritel yang excited masuk ke sana meski sekarang secara ekonomi tertekan,’’ ujarnya seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Rian DMasiv Miris Lihat Banyak Sampah di Stasiun MRT Jakarta

Kenaikan harga terasa sejak kuartal pertama 2019. ’’Kuartal sebelumnya masih flat, masih standar. Sekarang ini terlihat jelas, dengan adanya MRT, kenaikannya benar-benar signifikan,’’ jelasnya.

BACA JUGA: 5 Pelabuhan ini Ditargetkan Bebas dari Korupsi

BACA JUGA: Atasi Mual Naik MRT dengan 3 Cara Mudah Ini

Head of Advisory Jones Lang LaSalle Indonesia Vivin Harsanto menyebutkan, harga sewa perkantoran di sekitar stasiun MRT pun naik 20–30 persen. ’’Kami mengkaji MRT dari sebelum mulai konstruksi 2010 sampai mulai konstruksi 2015–2019,’’ ungkapnya.

Harga tanah juga naik meski tidak terus-menerus. Selain MRT, proyek LRT mendorong permintaan properti di sekitar proyek transportasi masal tersebut meski belum signifikan.

’’Kami belum lihat ada kenaikan harga tanah yang signifikan. Kenaikan kondominium itu juga dipengaruhi construction progress-nya,’’ terangnya.

Menurut dia, kenaikan permintaan dan harga properti bakal terkerek cukup tinggi setelah beroperasinya LRT. ’’Untuk end user, kalau memang memerlukan unit apartemen, this is the time karena memang market-nya lagi slow,’’ tuturnya.

Jika ingin berinvestasi, harus lebih berhati-hati. ’’Kita harus melihat mereka bikin berapa tower di situ karena persaingannya dengan unit-unit baru yang akan dipasarkan developer,’’ katanya.

Contohnya, jika pengembang memiliki enam tower dan baru dibangun dua tower, empat tower baru sisanya itu bakal menjadi pesaing bagi investor dalam menawarkan unit mereka. Apalagi jika harus menunggu proyek LRT selesai. Sebab, dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun lagi. (vir/c14/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anda Ingin Jualan di Stasiun MRT? Siapkan Uang Rp1,3 Juta per Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler