Harga Saham PGEO Diramal Bakal Tembus Rp 1.830, Ini Sebabnya

Jumat, 24 November 2023 – 16:27 WIB
Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) diprediksi bakal terus menanjak. Ilustrasi saham: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Harga saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) diprediksi bakal terus menanjak.

Perusahaan dengan kode PGEO itu mendapatkan rating buy dari MNC Sekuritas dengan target price Rp 1.830/lembar saham.

BACA JUGA: Eko Patrio: PGEO Berperan Penting dalam Transisi Energi Bersih

Research Analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario mengatakan rating ini diberikan dengan mempertimbangan pertumbuhan PGEO yang stabil, proyek-proyeknya yang strategis, serta dukungan pemerintah yang kuat terhadap perkembangan energi terbarukan.

Analisis dari MNC Sekuritas ini berdasarkan hasil pendalaman terhadap progresivitas saham dan kinerja bisnis dari PGEO.

BACA JUGA: Bisnis Energi Hijau Menjanjikan, Ini Saran untuk PGEO

Menurutnya, dalam analisis yang diumumkan pada 17 November 2023 harga saham yang diprediksi bisa menembus Rp 1.830 per lembar saham itu merupakan cerminan terhadap potensi kenaikan sebesar 46,4 persen dari harga saat ini, serta price to book value (PBV) 3,3 kali.

Pada sesi perdagangan yang dilakukan Selasa, harga PGEO dibuka dengan nilai Rp 1.255 dan sempat menguat hingga 10 poin.

"Analisis ini juga berdasarkan pada laporan kuartal III-2023, di mana PGEO mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan peningkatan pendapatan usaha dari USD 287,4 juta menjadi USD 308,9 juta year-on-year," paparnya.

Alif mengungkapkan alasan lain yang memprediksi harga saham PGEO bakal melejit adalah karena adanya proyeksi pendapatan perusahaan.

"Pertumbuhannya bakal signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5 persen selama periode 2022 hingga 2028," ujarnya.

Lalu, alasan pendukung dari segi operasional, PGEO memiliki kinerja yang stabil serta rekam jejak yang solid.

Hal itu menjadi bukti bahwa dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang di atas 80 persen. "Angka ini melampaui rata-rata industri geothermal di Amerika Serikat yaitu 69 persen," ungkapnya.

Alif juga menyebut di dalam negeri, PGEO memiliki sejumlah rencana ekspansi yang ambisius. Ini ditandai dengan adanya target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun kedepan.

"Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai juga menjadi proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia," katanya.

Lebih lanjut laporan MNC Sekuritas menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh PGEO, terutama Kenya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap diversifikasi geografis. Hal fundamental lain yang tak kalah pentingnya, menurut laporan MNC Sekuritas, adalah PGEO memiliki profil keuangan yang kuat.

Dalam lima tahun terakhir, interest coverage ratio (ICR) PGEO rata-rata sebanyak 10,6 kali lipat atau 243 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis yaitu 3,1 kali lipat.

"Angka ini menunjukkan bahwa PGEO sudah cukup baik dalam membayar bunga pinjamannya, menyiratkan bahwa PGEO sudah mengelola keuangannya dengan baik," kata Alif.

MNC Sekuritas menilai jika melihat prospek Industri, Indonesia menempati posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global.

Hal itu menunjukan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan.

"Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan pembangunan infrastruktur EBT dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO," ujar Alif.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PGEO   Harga Saham   saham   panas bumi   industri  

Terpopuler