Harga Sapi Kurban Capai Rp 12 Juta

Kamis, 11 Oktober 2012 – 08:05 WIB
GORONTALO--Bagi masyarakat yang akan menunaikan ibadah kurban, tampaknya harus siap-siap merogoh kocek agak dalam. Seiring kian dekatnya lebaran Idul Adha (hari raya kurban) harga ternak kurban mulai merangkak naik. Saat ini harga ternak sapi untuk kurban paling murah berkisar Rp 5 juta per ekor. Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp 12 juta per ekor.

Harga tersebut tergantung dari ukuran dan berat ternak sapi itu sendiri. Kebanyakan ternak sapi yang diperdagangkan adalah jenis sapi Bali dan Peranakan Ongole (PO). Untuk ternak sapi dengan ukuran kecil (tinggi sekitar 1 meter) dengan bobot sekitar 150-200 kilogram, harga di pasaran saat ini berkisar Rp 5-6 juta ekor. Untuk ternak sapi yang masuk kategori sedang (tinggi sekitar 1,25 meter) dan bobot sekitar 250-300 kilogram berkisar Rp 6,5-8 juta per ekor.

Sedangkan untuk ternak sapi yang masuk kategori besar (tinggi sekitar 1,5 meter) dan bobot diatas 300 kilogram berkisar Rp 10 juta per ekor. Bahkan untuk sapi jenis Peranakan Ongole (PO) atau lazimnya disebut "sapi bongko" yang bobotnya mencapai lebih 400 kilogram, harga jualnya bisa mencapai Rp 12 juta.

Harga jual ternak sapi tersebut cenderung lebih mahal dibandingkan hari-hari biasanya. Sebelumnya, harga sapi untuk kategori kecil berkisar Rp 4-5 juta. Untuk sapi kategori sedang kisaran harga Rp 5-6 juta. Sedangkan untuk ternak sapi kategori besar kisaran harganya Rp 8-10 juta.Untuk ternak kambing, saat ini harganya rata-rata berkisar Rp 1,5-2,5 juta. Tergantung ukuran dan berat dari ternak itu sendiri.

Sementara itu pantauan Gorontalo Post (Grup JPNN), menjelang lebaran Idul Adha 1433 H, pasar ternak kurban makin ramai. Bahkan di beberapa tempat hadir pusat-pusat penjualan ternak sapi kurban.

Di Kota Gorontalo, misalnya. Salah satu lokasi pusat penjualan ternak sapi ada di Jl. Jeruk, Kelurahan Huangobotu. Di tempat itu harga sapi kurban dijual dengan kisaran harga Rp 6,5-7 juta per ekor. Selain itu di Jl. Andalas (dekat terminal 42) ada pula tempat penjualan ternak kurban. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai Rp 5,5 juta hingga Rp 6,7 juta per ekor.

Di Kabupaten Gorontalo, pusat penjualan ternak kurban antara lain di Pasar Rabu, Kecamatan Pulubala. Harga sapi kurban di tempat itu paling murah berkisar Rp 5 juta.
 "Untuk saat ini harga ternak sapi masih normal. Paling mahal harga satu ekor sapi berkisar Rp 12 Juta sudah termasuk tip bagi perantara," terang Arman salah seorang pedagang sapi.

Salah seorang petugas petugas pasar ternak yang tidak mau dikorankan menjelaskan, saat ini permintaan ternak sampi masih normal. Yang mana transaksi terbanyak didominasi pada ternak dengan kisaran harga Rp 5-7 juta. "Hari ini (kemarin,red) sapi yang terjual hanya sekitar 150-an ekor. Tapi dipastikan, pada Rabu (24) dua pekan kedepan, banyak ternak sapi yang akan terjual, meskipun harganya sudah naik," ucap petugas tersebut.

Secara terpisah, di Kabupaten Bone Bolango penjualan ternak sapi juga masih berpusat di pasar tradisional. Selain, ada juga beberapa peternak sapi yang melakukan penjualan bermodalkan promosi dari mulut ke mulut. Biasanya untuk dapat membeli hewan kurban dengan harga yang lebih murah, para pembeli menghubungi langsung pemilik hewan kurban tersebut. Adapun harga jual yang dipatok rata-rata berkisar Rp 5-6 juta per ekor.

Di Kabupaten Boalemo, pasar Hewan Desa Bongo Nol menjadi primadona penjualan ternak kurban. Beberapa hari terakhir penjualan di pasar setiap Senin itu cukup meningkat. Jika pada biasanya hewan yang terjual hanya belasan ekor kini mendekati lebaran penjualannya hingga mencapai 50 ekor.

Penanggung Jawab Pasar Hewan Hanga Husuri mengatakan, mendekati lebaran harga sapi memang mengalami kenaikan. Jika pada hari-hari biasanya harga sapi yang ukurannya besar Rp. 10 juta kini harganya Rp 12 juta per ekor. Sedangkan untuk yang ukuran kecil yang biasanya hanya Rp 4 juta kini harganya Rp 5 juta. "Hal ini sudah lazim terjadi jika mendekati lebaran Idul Adha," tandasnya.

Di sisi lain, masyarakat Gorontalo yang hendak berkurban tak perlu khawatir. Sebab, stok ternak kurban di daerah ini dipastikan tersedia dalam jumlah cukup dan memadai.

Sesuai data yang diperoleh dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Gorontalo, hingga akhir September 2012 jumlah populasi ternak sapi potong se Provinsi Gorontalo mencapai 202.974 ekor. Sedangkan untuk jumlah populasi ternak kambing secara keseluruhan mencapai 94.679 ekor.

Sekretaris Disbunnak Provinsi Gorontalo Ir.Munawar Kumadji,MM ketika berbincang dengan Gorontalo Post, Rabu (10/10) mengemukakan, untuk ketersediaan ternak kurban di Provinsi Gorontalo sejauh ini tak ada masalah. "Untuk ternak kurban, baik sapi maupun kambing di Provinsi Gorontalo tersedia dalam jumlah cukup dan memadai. Bahkan Gorontalo termasuk daerah yang surplus untuk ternak," ujar Munawar Kumadji.

Pria yang pernah menjabat Kepala UPTD Pengembangan Ternak Sapi Wonggahu itu menjelaskan, seiring mendekati pelaksanaan lebaran idul adha, pihaknya telah membentuk tim khusus. Tim tersebut akan melakukan identifikasi, pemantauan serta pengawasan terhadap ternak kurban di wilayah Provinsi Gorontalo. "Termasuk pengawasan terhadap kesehatan ternak yang akan dikurbankan. Tujuannya untuk memastikan ternak yang akan dikurbankan benar-benar sehat serta dagingnya layak dikonsumsi. Jadi tim ini nantinya akan turun langsung di lapangan," tutur Munawar Kumadji.(ded/dan/Tr-20/Tr-22/T r-23/san)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembangunan Bandara Baru Difokuskan ke Indonesia Timur

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler