jpnn.com - LABUSEL – Belakangan ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih lumayan tinggi, yakni Rp 1.510 per kilogram.
Namun, tingginya harga itu tidak secara otomatis menggembirakan petani. Pasalnya, saat ini angka produksi turun drastis bahkan mencapai 50 persen dari angka normal.
BACA JUGA: Kisah Sukses UKM Jualan Online, Omzet Rp 200 Juta Per Bulan
Tamba, salah seorang toke sawit dari Sei Toras, ketika ditemui di PKS PT Anugerah Tanjung Medan, Sabtu (14/3) mengatakan, penurunan produksi sangat drastis.
“Harga sawit saat ini masih tinggi, namun buah mengalami trek,” ujarnya. Menurut Tamba, biasanya dalam satu hari, ia mengantarkan sawit 2 truk Colt Diesel ke pabrik. Tetapi sejak buah mengalami trek, pasokan buah yang diantar pun berkurang menjadi 1 truk.
BACA JUGA: Harga Kedelai Meroket, Tempe Langka di Pasaran
Sementara itu, Folo Sinaga, salah seorang petani sawit di Tanjung Mulia Kecamatan Kampung Rakyat, Labuhanbatu Selatan, menjelasakan, dari 2 hektare kebun sawitnya biasanya menghasilkan sekitar 1 ton per putaran panen. Namun akhir-akhir ini hanya menghasilkan 500 kilogram saja dalam setiap panen.
“Buah saat ini berkurang setiap panen, hasilnya untuk biaya keluarga dan beli pupuk tidak cukup,” jelasnya. (yus/esa/sam/jpnn)
BACA JUGA: Gedung Tertinggi di Indonesia Itu Akhirnya Diresmikan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Produk Kayu di Pameran IFFINA Bukan Hasil Pembalakan
Redaktur : Tim Redaksi