Harga Sembako Jadi Naik Karena PSBB

Selasa, 14 April 2020 – 12:21 WIB
Sejumlah Sembako di Pasar tradisional. Foto: ANTARA/Suriani Mappong

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Harga bahan kebutuhan pokok jelang bulan puasa mengalami kenaikan. Hal ini dipicu berkurangnya pasokan dari suplier.

Sejumlah pedagang yang ditemui di Pasar Modern, Pondok Cabe, Tangerang Selatan mengeluhkan suplai bahan pokok yang sering terlambat dan terbatas jumlahnya.

BACA JUGA: Hari Pertama PSBB DKI Jakarta, 1.000 Sembako Spesial Buat Kebayoran Lama

"Biasanya pasokannya lancar, tetapi sejak Corona, malah terhambat. Tambah parah lagi sejak pemberlakuan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Biasanya tiga mobil yang datang suplai bahan pangan, sekarang tinggal satu mobil," keluh Adin, pedagang sembako di Pasar Modern kepada JPNN.com, Selasa (14/4).

Dia mengungkapkan, sejatinya stok bahan pangan cukup sehingga tidak perlu ada kenaikan harga. Namun, karena ada pembatasan pengiriman membuat harga naik.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Puji Najwa Shihab Cantik, Warganet: Pepet Terus

"Saya sudah telepon suplier untuk gula, bakso, telur, terigu, dan bahan pokok lainnya, sebenarnya bahannya ada. Cuma mereka enggak bisa kirim banyak karena ada PSBB," terang pria berperawakan sedang ini.

Sama halnya dengan Ismail. Pedagang ayam ini mengeluhkan pemberlakuan PSBB yang berdampak pada suplai bahan pangan.

BACA JUGA: Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua Divonis Bersalah, Fairuz A Rafiq Bilang Begini

"Sebenarnya harga pengambilan dari peternakan normal. Namun, karena mobil yang beroperasi dibatasi jadi berdampak pada harga. Apa lagi kuli panggul juga menaikkan jasa ngangkut. Mau enggak mau kami naikkan sedikit harganya," tuturnya.

Akibat terbatasnya pasokan bahan pokok ini membuat sebagian besar pedagang meliburkan diri. Mereka enggan berebutan dengan pedagang lain.

"Saudara saya yang juga jualan ayam pilih cuti. Karena bahan yabg yang mau dijual terbatas. Mudah-mudahan saat Ramadan, Corona sudah pergi jauh biar pasar bisa ramai lagi," harap Ismail.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler