MAJENANG-Harga sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional, kembali merangkak naik. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain minyak goreng, telur dan bumbu dapur. "Telor sekarang naik. Kemarin saya jual Rp 14 ribu, sekarang sudah 17,5 per kilogram," ujar Ida, salah satu pedagang kelontong di Pasar Induk Majenang, Rabu (1/5).
Hal senada diungkapkan oleh Teguh. Pedagang di los lahan timur ini mengakui, harga minyak memang gampang berubah. Namun perubahan kali ini terjadi lebih cepat. Apalagi setelah pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar seperti solar dan bensin.
Pedagang lainnya mengakui, hampir semua jenis komoditas mengalami kenaikan harga. Demikian juga dengan bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih. Bawang putih yang sebelumnya sempat turun menjadi Rp 12 ribu, kini menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada semua komoditas pabrikan seperti kopi sachet, minyak dalam kemasan, mie instan dan peralatan mandi. "Produk pabrikan naik semua. Ada yang tinggi ada juga yang sedikit. Paling tinggi mie instan, naik hampir 100 persen," ujar Ipuk, pemilik kios kelontong.
Menurutnya, sejak terjadi kelangkaan solar, semua distributor menaikkan harga barang dagangan mereka. Alasannya karena solar sulit dicari, sehingga permintaan pasar naik. Sementara distributor mengalami kesulitan pengiriman barang. Ditambah lagi dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM. "Harga sudah naik dari kemarin waktu solar mulai langka," katanya.
Dia memperkirakan, harga sembako dan komoditas kebutuhan masyarakat lainnya akan sulit untuk turun. Pasalnya, dari awal distributor sudah memperhitungkan kenaikan BBM. Bahkan jika BBM tidak naikpun harga akan tetap bertahan seperti sekarang. "Biasanya kalau sudah naik sulit untuk turun," tandasnya. (har/din)
Hal senada diungkapkan oleh Teguh. Pedagang di los lahan timur ini mengakui, harga minyak memang gampang berubah. Namun perubahan kali ini terjadi lebih cepat. Apalagi setelah pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar seperti solar dan bensin.
Pedagang lainnya mengakui, hampir semua jenis komoditas mengalami kenaikan harga. Demikian juga dengan bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih. Bawang putih yang sebelumnya sempat turun menjadi Rp 12 ribu, kini menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada semua komoditas pabrikan seperti kopi sachet, minyak dalam kemasan, mie instan dan peralatan mandi. "Produk pabrikan naik semua. Ada yang tinggi ada juga yang sedikit. Paling tinggi mie instan, naik hampir 100 persen," ujar Ipuk, pemilik kios kelontong.
Menurutnya, sejak terjadi kelangkaan solar, semua distributor menaikkan harga barang dagangan mereka. Alasannya karena solar sulit dicari, sehingga permintaan pasar naik. Sementara distributor mengalami kesulitan pengiriman barang. Ditambah lagi dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM. "Harga sudah naik dari kemarin waktu solar mulai langka," katanya.
Dia memperkirakan, harga sembako dan komoditas kebutuhan masyarakat lainnya akan sulit untuk turun. Pasalnya, dari awal distributor sudah memperhitungkan kenaikan BBM. Bahkan jika BBM tidak naikpun harga akan tetap bertahan seperti sekarang. "Biasanya kalau sudah naik sulit untuk turun," tandasnya. (har/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Takut Terbakar, Malah Tenggelam
Redaktur : Tim Redaksi