TAPAKTUAN - Peristiwa tragis yang berujung maut, sempat disaksikan warga dari jarak jauh. Perahu bermesin robin diamuk api saat menuju daratan, berjarak sekira setengah mil dari pesisir pantai Ujung Mangki, Bakongan, Aceh Selatan. Korban selanjutnya hilang setelah melompat dan ditelan ombak.
Kejadian pilu tersebut terjadi pada pukul 17.30 Wib, Selasa (30/4). Melihat bahaya mengancam, sejumlah perahu yang masih beraktivitas mendekat hendak memberi pertolongan, namun yang dijumpai hanya sampan kosong mengapung dengan kondisi setengah gosong.
Seketika saja informasi sampan terbakar dan nelayan hilang itu menyeruak ke seantero Aceh Selatan. Bala bantuanpun dikerahkan, Tim SAR bersama PMI Aceh Selatan turun tangan melakukan pencaharian.
Terakhir diketahui, pemilik perahu bermesin robin yang ketiban naas itu adalah Hasbi (37) warga gampong Ujong Mangki. Ia tersandung apes dalam perjalanan pulang dari melaut. Informasi diterima, korban meranjak dari rumah untuk mengharungi lautan sejak subuh, Selasa kemarin (30/4).
“Diperkirakan korban melakukan pengisian bahan bakar jenis bensin ke tangki robin ketika posisi mesin dalam keadaan hidup. Petaka menimpa korban, mesin disambar api dan terbakar. Tidak tahan dilumat api, korban panik dan melompat ke dalam laut hingga tenggelam diseret arus,” ujar Panglima Laot Bakongan, H.Ismail kepada Metro Aceh (grup JPNN) pascakejadian, Rabu (1/5).
Sejak kamarin malam sudah dilakukan pencaharian namun korban belum ditemukan. Menurut Panglima Laot, kejadian tragis itu sempat disaksikan warga. “Awalnya terlihat asap mengepul di bagian robin disusul kobaran api. Selepas itu, sampan ditemukan dan dibawa ke pinggiran. Sedangkan Hasbi belum diketahui rimbanya," ujarnya.
Sementara itu, Satgas SAR Kabupaten Aceh Selatan, May Fendri yang dikonfirmasi media ini mengatakan, sejak tadi malam pihaknya sudah bekerja keras melakukan pencaharian, namun belum membuah hasil. Ada sedikit kendala yang kami hadapi di lapangan. Walaupun ombak tidak besar tetapi air laut keruh, sehingga sulit dilakukan penyelaman.
“Suasana air laut keruh, kami sulit melakukan penyelaman. Namun demikian kita terus berupaya melakukan penyisiran di sepuran lokasi kejadian. Semua fasilitas sudah diturunkan, mohon doa semoga korban cepat ditemukan,” papar Mey Fendri.
Pantauan Metro Aceh, sejak Selasa malam pesisir pantai Ujong Mangki diserbu warga. Selain upaya pencaharian, masyarakat juga menggelar doa dan baca yasin bersama. Tampak hadir jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan. (sud)
Kejadian pilu tersebut terjadi pada pukul 17.30 Wib, Selasa (30/4). Melihat bahaya mengancam, sejumlah perahu yang masih beraktivitas mendekat hendak memberi pertolongan, namun yang dijumpai hanya sampan kosong mengapung dengan kondisi setengah gosong.
Seketika saja informasi sampan terbakar dan nelayan hilang itu menyeruak ke seantero Aceh Selatan. Bala bantuanpun dikerahkan, Tim SAR bersama PMI Aceh Selatan turun tangan melakukan pencaharian.
Terakhir diketahui, pemilik perahu bermesin robin yang ketiban naas itu adalah Hasbi (37) warga gampong Ujong Mangki. Ia tersandung apes dalam perjalanan pulang dari melaut. Informasi diterima, korban meranjak dari rumah untuk mengharungi lautan sejak subuh, Selasa kemarin (30/4).
“Diperkirakan korban melakukan pengisian bahan bakar jenis bensin ke tangki robin ketika posisi mesin dalam keadaan hidup. Petaka menimpa korban, mesin disambar api dan terbakar. Tidak tahan dilumat api, korban panik dan melompat ke dalam laut hingga tenggelam diseret arus,” ujar Panglima Laot Bakongan, H.Ismail kepada Metro Aceh (grup JPNN) pascakejadian, Rabu (1/5).
Sejak kamarin malam sudah dilakukan pencaharian namun korban belum ditemukan. Menurut Panglima Laot, kejadian tragis itu sempat disaksikan warga. “Awalnya terlihat asap mengepul di bagian robin disusul kobaran api. Selepas itu, sampan ditemukan dan dibawa ke pinggiran. Sedangkan Hasbi belum diketahui rimbanya," ujarnya.
Sementara itu, Satgas SAR Kabupaten Aceh Selatan, May Fendri yang dikonfirmasi media ini mengatakan, sejak tadi malam pihaknya sudah bekerja keras melakukan pencaharian, namun belum membuah hasil. Ada sedikit kendala yang kami hadapi di lapangan. Walaupun ombak tidak besar tetapi air laut keruh, sehingga sulit dilakukan penyelaman.
“Suasana air laut keruh, kami sulit melakukan penyelaman. Namun demikian kita terus berupaya melakukan penyisiran di sepuran lokasi kejadian. Semua fasilitas sudah diturunkan, mohon doa semoga korban cepat ditemukan,” papar Mey Fendri.
Pantauan Metro Aceh, sejak Selasa malam pesisir pantai Ujong Mangki diserbu warga. Selain upaya pencaharian, masyarakat juga menggelar doa dan baca yasin bersama. Tampak hadir jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Selatan. (sud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 84 Persen Lahan Gambut Kritis
Redaktur : Tim Redaksi