jpnn.com - LEMBATA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyoroti rendahnya harga ikan tangkapan nelayan. Susi memberi solusi bahwa mekanisme pasar harus diciptakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat.
"KUD (Koperasi Unit Desa) dihidupkan supaya yang beli dari KUD agar harganya bagus," ucap Susi, Minggu (12/6).
BACA JUGA: Cerita Ibu Pemilik Warteg di Serang Soal Serbuan Maut Satpol PP
Persoalan jatuhnya harga ikan saat musim tangkap, sambung Susi, menyebabkan ikan tidak terjual. Sehingga ikan bernilai ekonomis tinggi seperti tongkol hanya dijadikan sebagai bahan baku tepung ikan.
Karena itu, wanita 51 tahun ini bakal menyiapkan tempat penyimpanan ikan yang layak. Agar nelayan tidak kesulitan menyimpan hasil tangkapannya.
BACA JUGA: Disumbang Jokowi, Begini Kata Pemilik Ibu Pemilik Warteg di Serang
"Ikan bagus-bagus dibuat tepung ikan. Tahun depan Lembata akan disiapkan coldstorage (mesin pendingin), yang dikelola koperasi, jadi ikannya bisa disimpan dan di jual ke luar daerah", jelas Susi.
Padahal menurut Susi, ikan-ikan tersebut jika dijual di Jawa harganya mencapai Rp 30-40 ribu per kg. Bahkan dari penuturan nelayan, sebanyak satu dam truck atau sekitar 5 ton ikan hanya dihargai Rp 500 ribu, jika ikan sedang melimpah.
BACA JUGA: Kisah Ibu Warteg di Serang Korban Razia, Kini Dapat Rp 200 Juta Lebih...
"Coldstorage dan es sangat penting agar ikan bisa dikirim keluar. Saya juga sudah minta Perindo dan Perinus untuk bisa menampung ikan dari nelayan", tandas Susi. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak Nih! Perintah Gubernur Rano Karno Soal Ibu Warteg di Serang
Redaktur : Tim Redaksi