jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Solok Selatan, Sumatera Barat Emi Susnawati mengatakan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari perkebunan rakyat jauh di bawah penetapan provinsi.
"Hari ini harga TBS hasil perkebunan rakyat hanya di beli oleh pabrik PTPN VI Rp 790 per kilogram sedangkan yang ditetapkan Provinsi periode 22-30 Juni Rp 2.429 per kilogram," katanya, di Padang Aro, Jumat.
Berbeda dengan kebun rakyat, Emi mengatakan perusahaan membeli TBS sawit sesuai harga pada kebun plasma.
"Kalau kebun plasma mulai dari bibit hingga perawatan sesuai dengan arahan perusahaan sehingga harganya sesuai dengan yang disepakati bersama," ujarnya.
Selain itu pihak perusahaan juga membatasi pembelian sawit swadaya sehingga pengumpul juga tidak berani membeli sawit rakyat dalam jumlah banyak.
"Hampir tiap hari harga sawit swadaya turun sehingga pengumpul tidak berani membeli dalam jumlah banyak guna mengurangi kerugian," ujarnya.
Terkait pembatasan ini, perusahaan beralasan tangki penampungan mereka penuh sebab belum dilakukan ekspor walaupun sudah diperbolehkan pemerintah.
"Sekarang petani yang rugi sebab biaya perawatan mahal dan walaupun panen harganya rendah sehingga tidak mencukupi biaya operasional," ujarnya.
Dia menyebutkan awal Juli Apkasindo berencana mengadakan rapat kerja untuk mencarikan solusi bagi kebun swadaya ini.
Selain itu, Emi berharap pemerintah hadir dalam mengatasi rendahnya harga TBS sawit dari kebun rakyat sehingga perekonomian petani kelapa sawit kembali bangkit.
Humas PT Kencana Sawit Indonesia (PT KSI) Arfa mengatakan harga komersil saat ini pabrik KSI membeli dengan harga Rp 1.200 per kilogram.
"Untuk kapasitas maksimum 500 ton per hari, tergantung daya tampung dan stok CPO di KSI, jika masih penuh mungkin di bawah itu," ujarnya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan Joko Nugroho mengatakan harga yang ditetapkan oleh Provinsi memang untuk kebun plasma dan sekarang Rp 2.429 per kilogram dengan usia tanam 10-20 tahun.
"Untuk harga CPO yang ditetapkan Provinsi periode 22-30 Juni yaitu Rp 10.262 dan inti sawit Rp 5.890 per kilogram," ujar Joko. (antara/jpnn)
BACA JUGA: Harga TBS Anjlok, Darmadi: Selamatkan Nasib Para Petani Sawit
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul