Harga TBS Kelapa Sawit Mulai Naik, Petani Semangat Lagi

Rabu, 03 April 2019 – 09:58 WIB
Harga TBS kelapa sawit mulai naik. Ilustrasi Foto: JPC

jpnn.com, SERUYAN - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit mulai membaik belakangan ini. Sejumlah petani kelapa sawit di beberapa desa di Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, Kalteng. kembali semangat mengelola lahannya.

Rinto salah satu petani sawit Desa Bangun Harja Kecamatan Seruyan Hilir Timur mengatakan, saat ini harga TBS di daerah mereka yang sebelumnya berkisar Rp 450 per kilogram kini naik menjadi Rp 600 per kilogram.

BACA JUGA: Bamsoet: DPR RI Sangat Kecewa Terhadap Uni Eropa Terkait Diskriminasi Kelapa Sawit

Menurutnya, dengan membaiknya harga TBS ini tentunya membawa angin segar bagi petani lainnya, walaupun sebenarnya harga tersebut masih belum menguntungkan petani.

”Minimal hasil penjual buah sawit sekarang ini bisa buat beli pupuk dan biaya perawatan,” ujar Rinto.

BACA JUGA: Industri Minyak Goreng Bisa Jadi Andalan

BACA JUGA: Gubernur Wajibkan Hotel Sediakan Kopi Asli NTT

Diakuinya, saat ini usaha perkebunan sawit di daerah mereka tidak begitu menggembirakan pasalnya harga TBS yang tidak bisa tinggi seperti daerah lain, karena akses pembeli TBS untuk mengangkut TBS memang cukup jauh dan jalan poros Kuala Pembuang-Telaga Pulang tidak bisa digunakan karena jalannya rusak.

BACA JUGA: UE Diskriminasi Sawit, Luhut: Kita Harus Bereaksi, Tidak Ada Toleransi

“Pembeli (pengepul) terpaksa harus membawa ke daerah lain misalnya Bagendang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk menjual buah sawit,” katanya.

Menurutnya, petani sawit sempat putus asa dan tidak lagi merawat kebun mereka, karena dibandingkan hasil yang didapat sangat tidak menguntungkan karena harganya sangat murah. Uang hasil panen tidak bisa menutupi biaya perawatan dan sebagainya.

Sementara itu, salah satu pengepul buah sawit di Kuala Pembuang Sulianur mengatakan rendahnya harga buah sawit tidak diketahuinya secara persis. Namun pihaknya membeli berdasarkan harga jual mereka ke pabrik.

BACA JUGA: Alsintan Tekan Biaya Operasional Petani Hingga 48 Persen

Menurutnya, ada beberapa pengepul di Kuala Pembuang harus menutup usahanya karena tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup dari hasil jual beli buah sawit.

”Saat ini kami membeli Rp 600 per kilogram dan harga ini memang naik dari sebelumnya yang hanya Rp 450 per kilogram,” sebutnya. (hen/fm)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kaji Hubungan dengan Negara yang Dukung Diskriminasi Uni Eropa soal Kelapa Sawit


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler