jpnn.com, OGAN KOMERING ULU TIMUR - Harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit petani kepada pengepul di Desa Sido Rejo, Kecamatan Belitang Jaya, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, mengalami penurunan secara drastis.
Jika sebelum Idulfitri 1439 H lalu masih bertahan di harga Rp1.000-Rp1.300 per kilogram, kini hanya dihargai Rp500-Rp600 per kilogram.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut Pikap vs Truk, Astaga Kondisi Sopirnya
Petani sawit di Desa Sido Rejo, Rahman, mengatakan trek pada musim kemarau membuat produktifitas tanaman menjadi turun drastis.
“Sudah trek, harga jual pun turun. Sungguh ini sangat menyiksa petani,” keluhnya. Sementara pengepul, beralasan harga TBS turun salah satunya karena biaya angkut yang mahal.
BACA JUGA: Oknum Jaksa Kejaksaan Tinggi Diduga Cabuli Putri Kandung
Mewakili petani sawit di daerahnya, Rahman berharap agar pemerintah tetap menjamin harga sawit normal. Senada dikatakan Darno, petani sawit lainnya di Belitang. “Penjualan buah sawit sudah tidak mencukupi lagi. Jadi petani harus nyambi kerja jadi buruh bangunan dan buruh angkut padi,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Ruzuan Efendi menjelaskan anjloknya harga sawit dipengaruhi harga pasar dunia. Oleh karenanya pemerintah mengimbau petani beralih ke komoditas lain seperti tanaman jagung.
BACA JUGA: Gempa Lombok Utara: Penumpang di Bandara Sempat Dievakuasi
”Masa tanam jagung hingga panen hanya empat bulan, harganya juga lumayan bagus. Rp3.000 per kilogram,” imbuhnya. (sal/air)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Lombok Utara: Mayoritas Korban Tewas Tertimpa Bangunan
Redaktur & Reporter : Soetomo