Harga TBS Sawit Naik Lagi, tetapi Petani Mengeluh Gegara Hal Ini

Selasa, 07 Maret 2023 – 15:44 WIB
Raja memuat sawit ke keranjang. Foto: Domumentasi Heru

jpnn.com, JAKARTA - Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Provinsi Riau terus meroket, sepekan ke depan mengalami kenaikan menjadi Rp 2.889,12 per kilogram.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Provinsi Riau Defris Hatmaja mengatakan tim penetapan harga telah melaksanakan rapat penetapan pada Selasa (7/3).

BACA JUGA: Harga TBS Sawit di Riau Meroket, Disbun: Paling Mahal se-Indonesia

Berdasarkan hasil penetapan harga TBS sawit penetapan minggu ke 10, mulai dari 8 sampai 14 Maret 2023 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit.

“Jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 23,54/Kg atau mencapai 0,82 persen dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 2.889,12/Kg,” kata Defris kepada JPNN.com.

BACA JUGA: Harga Sawit dan CPO Makin Cakep, Pasti Petani Girang

Faktor penyebab naiknya harga TBS periode ini karena terjadinya kenaikan harga jual CPO dari perusahaan yang menjadi sumber data.

Indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan kedepan yaitu 91,81 persen, harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp 187,93 dan kernel minggu ini turun sebesar Rp 312,41 dari minggu lalu.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit di Riau Alami Kenaikan Selama Satu Pekan ke Depan

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dari minggu lalu harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami kenaikan. kenaikan harga minggu ini lebih disebabkan karena faktor kenaikan harga CPO,” lanjutnya.

Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik.

Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stake holder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau.

“Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Di sisi lain, seorang petani sawit bernama Raja mengaku tak begitu puas dengan kenaikan TBS sawit ini.

Sebab, buah sawit mengalami trek parah alias buah sawit hanya sedikit.

"Harga memang naik, tapi sama saja biah sawit hancur-hancuran. Trek habis," tandas Raja.(mcr36/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler