Harga Telur Meroket, Begini Penjelasan Mendag Zulhas

Jumat, 19 Mei 2023 – 06:27 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kenaikan harga telur yang terjadi akhir-akhir ini merupakan dampak dari kemarau. Foto: dok Kemendag.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pangan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan dampak dari kemarau.

Kemarau tersebut, kata dia, menyebabkan berkurangnya produksi di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

BACA JUGA: Update Harga Telur Ayam Hari Ini, Naik 14 Persen, Sekarang Sebegini

"Gula, bawang putih, sekarang harga telur yang naik. Ini yang harus diantisipasi harus bersiap karena harga mulai mahal dan pasokan agak berkurang," kata Zulkifli Hasan, di Lampung Tengah, Kamis.

Dia pun meminta semua pihak menyiapkan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga pangan sebagai dampak El Nino.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam Mendadak Meroket, IKAPPI: Enggak Wajar

"Kita harus bersiap-siap atas adanya ancaman El Nino yang membuat udara menjadi panas luar biasa, ini juga bisa mengakibatkan kenaikan harga pangan," ujar Mendag Zulhas.

Dia juga meminta masyarakat untuk mengatur konsumsi dengan baik.

"Kita coba lakukan langkah antisipasi, dan perlu juga kita mengatur dan gunakan seperlunya saja," ucapnya.

Namun, dia juga mengingatkan agar masyarakat tidakpanik, karena sejumlah bahan pangan yang tidak dibeli secara impor semua dalam kondisi stok yang aman.

"Ini kemungkinan yang impor saja yang berkurang untuk yang tidak impor semua stok aman dan tersedia," tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional pada April 2023 jumlah ketersediaan pangan secara nasional meliputi ketersediaan beras 36.685.032 ton dan kebutuhan sebesar 30.858.254 ton serta ada surplus 5.826.778 ton.

Lalu jagung ketersediaan sebesar 22.602.379 ton dan kebutuhan sebesar 16.667.304 ton, kedelai ketersediaan 2.928.958 ton dan kebutuhan sebesar 2.756.325 ton, bawang merah ketersediaan 1.503.589 ton dan kebutuhan sebesar 1.207.350 ton.

Bawang putih ketersediaan 776.668 ton dan kebutuhan sebesar 669.181 ton, cabai besar ketersediaan 1.365.411 ton dan kebutuhan sebesar 936.372 ton, cabai rawit sebesar ketersediaan 1.504.846 ton dan kebutuhan sebesar 918.843 ton.

Daging ayam ras ketersediaan 2023 sebesar 4.114.951 ton dan kebutuhan sebesar 3.507.754 ton, telur ayam ras ketersediaan 6.173.688 ton dan kebutuhan sebesar 5.883.434 ton, gula konsumsi ketersediaan 4.842.247 ton dan kebutuhan sebesar 3.401.521 ton.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler