jpnn.com, JAKARTA - Pedagang telur ayam di Pasar Kramat Jati, Rodiah (55) mengatakan bahwa harga telur ayam terus merangkak naik sejak Ramadan 1444 Hijriah hingga mencapai Rp 32 ribu per kilogram.
Padahal sebelumnya harga telur ayam hanya Rp 28.000 per kilogram atau naik 14 persen.
"Harga telur biasanya berada pada kisaran Rp 27.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Paling rendah hanya Rp 25.000 per kilogram. Itu sebelum puasa, sebulan setelah puasa langsung melonjak terus hingga saat ini," ujar Rodiah seperti dikutip di Jakarta, Rabu (17/5).
Menurutnya, lonjakan harga telur ayam berpengaruh langsung terhadap penurunan omzet pedagang.
Rodiah mengaku keuntungan penjualannya hanya sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 untuk satu kilogram telur ayam
"Tetapi, Alhamdulillah segitu juga masih dapat untung, bisa dipakai buat putar modal," katanya.
Pedagang telur lainnya, Ati (50) menjelaskan kenaikan harga telur tersebut berpengaruh pada daya beli konsumen.
Bahkan, jumlah pembeli terus menurun sejak tiga hari belakangan ini. "Naiknya sudah tiga hari yang lalu. Yang naik telur ayam negeri. Naik dari agennya," ucapnya.
Menurut dia, kenaikan harga telur kerap terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha, tuturnya.
BACA JUGA: Harga Telur Ayam Mendadak Meroket, IKAPPI: Enggak Wajar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan NFA melalui aplikasi Panel Harga Pangan dengan denumerator yang tersebar di 514 kabupaten/kota, terus melakukan monitoring dan pemantauan pergerakan harga telur ayam.
“Apabila kondisi harga di produsen naik, kami cek jika masalahnya di harga pakan yang tinggi, maka diupayakan untuk memfasilitasi pendistribusian pangan komoditas jagung dari sentra produksi ke titik yang membutuhkan pasokan jagung untuk stabilkan harga pakan,” tuturnya.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Ketersediaan Daging Sapi, Ayam, dan Telur Aman Menjelang Lebaran
Menurutnya, saat ini NFA secara konsisten melakukan fasilitasi distribusi jagung dari Gapoktan di sentra produksi seperti NTB dan Sulawesi Selatan ke peternak pulau Jawa, seperti Blitar, Kendal, Solo Raya, dan Lampung. Sampai dengan saat ini telah dilakukan fasilitasi distribusi jagung sebanyak 4,4 juta kilogram.(antara/jpnn)
BACA JUGA: 5 Makanan Selain Telur yang Kaya Protein
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul